Pertumbuhan Ekonomi Terakselerasi pada Kuartal II-2021

JAKARTA, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi baru akan terakselerasi pada kuartal II-2021 seiring dengan program pemulihan ekonomi nasional. Ia menilai tantangan yang dihadapi tahun ini masih relatif sama yakni tekanan pandemi Covid-19.

“Meski kita lihat mungkin nanti pemulihan ekonomi terakselerasi di 2021 terutama kuartal II, III dan IV,” kata Menkeu dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI, Selasa (19/1).

Ia tak memungkiri bahwa mengendalikan pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi seluruh negara di dunia. Pasalnya, meski ada vaksin namun kemungkinan penularan Covid masih akan terjadi jika di semua negara belum menuntaskannya.

Meski begitu, Menkeu mengaku optimistis terhadap prospek kinerja ekonomi nasional tahun ini akan lebih baik, tapi juga harus bersiap untuk berbagai kemungkinan seiring perkembangan yang bergerak dinamis.

“Makanya dalam APBN 2021, pemerintah bersama DPR, DPD yang ikut konsultasikan APBN, disebutkan bahwa di dalam mengantisipasi kondisi begitu dinamis mengenai Covid-19. Maka kita diperbolehkan secara dinamis juga, fleksibel, penyesuaian apabila terjadi perkembangan yang secara tidak persis kita ketahui,” tuturnya.

Terkait penerimaan negara yang telah dirancang dalam APBN 2021 sebesar Rp 1.743,6 triliun bersumber dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.444,5 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 298,2 triliun.

Khusus penerimaan pajak tahun ini ditargetkan sebesar Rp 1.229,6 triliun. Angka tersebut naik Rp 159,6 triliun dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp 1.070 triliun.

Menkeu mengatakan, pengusaha akan selalu berikhtiar untuk memperbaiki kinerja usahanya tahun ini untuk pulih dari tekanan pandemi. Jika kinerja dunia usaha membaik, maka akan berdampak positif terhadap kinerja penerimaan negara yang juga membaik.

“Penerimaan negara tergantung kondisi mereka. Itulah yang menyebabkan kami akan tetap mencoba target penerimaan negara 2021 yang diupayakan maksimal sesuai UU APBN,” jelasnya.

Di samping itu, ia berharap harga komoditas kembali membaik, ekspor terus tumbuh, dan tidak ada gejolak ekonomi global. Pasalnya, kondisi ekonomi yang baik, akan mempengaruhi penerimaan negara.

“Penerimaan negara 2021, kami terus memantau secara detail jenis-jenis penerimaan negara. Kami lihat kinerja ekonomi dan gimana melakukan penerimaan secara optimal,” ujarnya.

Menkeu menegaskan, di tengah situasi kinerja ekonomi yang sulit akibat dampak dari pandemi, pemerintah tidak hanya melakukan pengumpulan pajak, namun juga melakukan edukasi dan memberikan insentif pajak bagi dunia usaha agar tetap bertahan dan dapat kembali bangkit.

“Karena tujuannya para wajib pajak pengusaha bisa bertahan karena kami harap ekonomi kita bangkit lagi. Jadi kami ini meniti di antara dua keseimbangan yang pelik, yakni tetap mengumpulkan penerimaan pajak tetapi juga berikan dukungan dan insentif agar dunia usaha tetap bisa survive atau bertahan dan bahkan pulih kembali. Ini jelaskan penerimaan negara turun karena WP turun, sebagian juga karena berikan insentif,” tegasnya.

Sumber: investor.id, Selasa 19 Jan 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only