Undang-Undang Cipta Kerja, LPI, dan vaksinasi jadi penarik investor asing
JAKARTA. Pemerintah “habis-habisan” menawarkan berbagai insentif bagi investor agar mau menanamkan modalnya di Tanah Air. Semua jenis kemudahan diberikan oleh pemerintah mulai mengubah aturan dengan UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, memberikan insentif perpajakan, juga menyediakan wadah investasi di Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Karena itulah saat menjadi pembicara Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat berpidato di Mandiri Investment Forum 2021 menyampaikan harapan perbaikan aturan dan insentif ini bisa mengingkatkan realisasi investasi langsung di Indonesia.
Menkeu menyebut LPI akan menjadi alternatif pembiayaan infrastruktur tahun ini, untuk mendorong pembangunan bermacam poyek di Indonesia. Pemerintah ingin, investasi langsung dari luar negeri atau foreign direct investment (FDI) dibidang infrastruktur sehingga memperbaiki rantai logistik di Indonesia.
Pemerintah juga menawarkan insentif fiskal, seperti tax holiday yang tahun lalu telah dimanfaatkan untuk investasi senilai Rp 27,15 triliun. Tax allowance yang didapat oleh 71 penanaman modal dengan nilai investasi Rp 27,15 triliun pada tahun lalu.
Insentif dan inisiatif pemerintah akan diminati investor asing.
Selain itu ada superdeduction bagi pelaku usaha yang telah menjalin kerjasama kegiatan vokasi dengan 10.644 peserta magang, praktik kerja, atau pembelajaran melalui 16 penanaman modal.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan, pemerintah akan fokus ke empat hal untuk mengundang investasi masuk. Pertama, industri padat karya yang berorientasi ekspor seperti farmasi dan alat kesehatan, otomotif, dan elektronik. Kedua, industri energi baru dan terbarukan. Ketiga, infrastruktur. Keempat, nilai tambah sektor pertambangan.
Di industri pertambangan, mengatakan pemerintah membangun ekosistem industri nikel sebagai bahan baku materai mobil listrik. Makanya, 2020 lalu ekspor ore nikel dilarang. Tujuannya agar ada pasokan untuk industri di dalam negeri. “Ini momentum Indonesia keluar jadi pemain dunia,” ujar Bahlil pada acara yang sama Rabu (3/2).
Bakal lirik Indonesia
BKPM memperkirakan ada empat perusahaan yang merealisasikan pembangunan pabrik di Indonesia. Yaitu, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL dengan nilai investasi US$ 5,2 miliar, Badische Anilin-und Soda-Fabrik atau BASF, dan Tesla, Inc. yang akan membuat ekosistem industri mobil listrik. Pemerintah menyediakan lahan di Kawasan Industri Batang Jawa Tengah.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi optimistis inisiatif dan insentif pemerintah, diminati investor. Beberapa sektor yang diminati lain infrastruktur, kesehatan, pendidikan, informasi dan komunikasi, industri manufaktur, otomotif juga elektronik.
Sumber: Harian Kontan, Kamis 04 Feb 2021 hal 2
Leave a Reply