Tiga Sektor Ungkit Penerimaan Pajak

JAKARTA. Kinerja penerimaan pajak awal tahun ini mulai terlihat pulih. Meski masih tumbuh negatif bila dibandingkan dengan periode yang sama 2020, namun angka penurunan lebih rendah.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi penerimaan pajak hingga ahir Februari 2021 sebesar Rp 146,1 triliun atau turun 4,8% year on year (yoy). Jika dibandingkan dengan realisasi Januari 2021 yang kontraksi hingga 15,3% yoy, pencapaian ini jauh lebih baik. Terlebih, Februari tahun lalu belum terjadi pandemi Covid-19.

Secara kumulatif, pencapaian dalam dua bulan pertama di tahun 2021, setara dengan 11,2% dari target sepanjang tahun yang sebesar Rp 1.229,6 triliun.

Perbaikan kinerja penerimaan pajak tersebut, terdorong oleh tiga sektor usaha yang semuanya mencatatkan pertumbuhan positif.

Pertama, sektor perdagangan pada Februari tumbuh 7,18% yoy, dibanding bulan Januari sebesar -13,82% yoy. Kedua, sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh 1,08% yoy pada Februari, sementara di Januari -20,79% yoy. Ketiga, sektor industri pengolahan tumbuh 10,77% yoy, yang bulan sebelumnya -4,25% yoy.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tren positif ini perlu ditingkatkan. Apalagi untuk industri pengolahan yang selama ini memberikan kontribusi penerimaan pajak sangat besar, atau mendominasi dari sektor lainnya.

“Ini berarti mengonfirmasi impor dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang meningkat. Hal ini menggambarkan kapan penerimaan sektor manufaktur mulai terjadi yaitu Februari dan ini diharapkan dapat berlangsung kembali di Maret dan selanjutnya,” kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers Realisasi APBN, Selasa (23/3).

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, ada sektor yang akan berkinerja positif ke depan. Ia bilang, sektor informasi dan komunikasi masih akan prospektif, mengingat aktivitas masyarakat banyak beralih ke digital. Tak heran jika, pembatasan sosial masyarakat membuat sektor ini berkembang.

“Maka ada transaksi dan kami harapkan bayar pajak. Penerimaan pajak adalah pembiayaan pembangunan kita yang utama dan masyarakat,” jelas Suahasil.

Sumber: Harian Kontan, Rabu 24 Mar 2021 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only