Tekanan Inflasi dan Kenaikan Pajak Ancam Perekonomian AS

Washington: Perekonomian Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan besar-besaran pada tahun lalu karena pandemi covid-19. Dengan paket rencana stimulus yang diumumkan baru-baru ini, beberapa ekonom dan Partai Republik khawatir tentang kemungkinan inflasi ekonomi dan kenaikan pajak.

“Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 6,4 persen pada kuartal pertama 2021, karena ada paket stimulus USD2 triliun,” ungkap Departemen Perdagangan AS, dilansir dari Xinhua, Sabtu, 8 Mei 2021.

Namun, beberapa ekonom telah menyatakan keprihatinan atas inflasi ekonomi karena pengeluaran pemerintah yang berlebihan, serta kemungkinan kenaikan pajak. Rekan Senior Brookings Institution Barry Bosworth mengatakan bahwa stimulus Presiden AS Joe Biden dapat menimbulkan risiko percepatan inflasi yang signifikan.

“Stimulus Biden pasti akan menyebabkan ekonomi AS terlalu panas dan percepatan inflasi yang tidak diinginkan pada akhir tahun,” kata Desmond Lachman, dari American Enterprise Institute.

“Sejarah tidak akan menilai Joe Biden dengan baik atas penanganannya terhadap ekonomi AS dalam 100 hari pertamanya menjabat. Saya juga berpikir bahwa kebijakan ekonominya kemungkinan besar akan merugikannya pada pemilihan paruh waktu tahun depan,” tambah Lachman.

Stimulus anggaran besar-besaran akan terjadi karena Federal Reserve telah memberikan stimulus kebijakan moneter. “Risiko nyata yang diambil Biden adalah bahwa kebijakannya akan menghasilkan ledakan yang sangat kuat tahun ini yang akan memaksa Federal Reserve untuk menghentikan kebijakan moneter pada akhir tahun,” tegas Lachman.

“Ini pada gilirannya akan berisiko meletusnya harga aset global dan pasar kredit saat ini, yang dapat mengirim ekonomi AS ke dalam resesi ekonomi lain tahun depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Biden telah meluncurkan Rencana Keluarga Amerika -sebuah proposal yang bertujuan untuk mengumpulkan USD1,8 triliun selama periode 10 tahun dengan menaikkan pajak bagi orang kaya di Amerika. Rencana pajak Presiden juga akan meningkatkan pajak capital gain bagi mereka yang berpenghasilan lebih dari UDD400 ribu setahun.

Biden mengatakan mereka yang berpenghasilan di bawah USD400 ribu per tahun tidak akan melihat kenaikan pajak, tetapi menekankan bahwa sudah waktunya bagi perusahaan dan perusahaan berpenghasilan tinggi membayar bagian yang adil.

Partai Republik mengecam rencana Biden dan berpendapat bahwa agendanya melibatkan terlalu banyak pengeluaran dan bahwa rencana pajak Presiden dapat membahayakan ekonomi. Banyak juga yang berpendapat orang kaya tidak membayar pajak, dan setiap kenaikan pajak pada akhirnya akan dibayar oleh kelas menengah.

Sumber: Medcom.id . Sabtu, 8 Mei 2021.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only