Bursa saham domestik pada perdagangan Kamis ini (20/5) masih rentan mengalami tekanan di tengah wacana pemerintah akan kembali memberlakukan program pengampunan pajak (tax amnesty) jilid kedua.
Rabu kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), melemah sebesar 1,27% ke level 5.760,58 poin dengan nilai transaksi Rp 9,95 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,02 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 280,93 miliar.
Menurut pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang, IHSG diperkirakan akan kembali terkoreksi seiring wacana pemberlakuan tax amnesty yang diperkirakan akan menyebabkan terjadinya kenaikan Pajak penghasilan (PPh) pribadi ke depannya.
Terkait tax amnesty tersebut, Presiden Jokowi disebut sudah menyurati DPR dan rencananya, pemerintah segera membahas rencana tersebut bersama parlemen dalam waktu dekat.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, kebijakan pengampunan pajak masuk dalam materi pembahasan di Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
“IHSG diperkirakan masih akan dilanda tekanan jual, sehingga bursa saham tanah air masih akan terkoreksi sejalan dengan melemahnya indeks Dow Jones (DJIA) sebesar 0,48% dan kembali turunnya harga beberapa komoditas,” ungkap Edwin Sebayang, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.
Sedangkan menjelang rilis data perekonomian neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil, hal ini tentunya akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian,” kata William.
Ia memproyeksikan, hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 5.711 – 5.978.
Sumber: CNBCIndonesia.com. Kamis, 20 Mei 2021.
WA only
Leave a Reply