Tekanan Tarif Cukai ke Kinerja Emiten Rokok akan Berlanjut

Jakarta. Kinerja Keuangan dua emiten rokok tahun ini masih kurang oke. Setelah PT. HM Sampoerna Tbk ( HMSP ) melaporkan tekanan pada laba bersih, PT. Gudang Garam Tbk ( GGRM ) Juga melaporkan kondisi serupa.

Di Sembilan bulan tahun pertama ini, GGRM membukukan kenaikan pendapatan 10,43% secara tahunan menjadi di Rp. 92,07 Triliun. Namun, laba kotor turun 20,37% jadi Rp. 10,39 triliun, setelah GGRM mencatat kenaikan beban pokok pendapatan 16,02% menjadi Rp. 81,67 triliun hingga September kemarin.

Kenaikan biaya pita cukai Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ), Dan Pajak Rokok sebesar 19,88 secara tahunan menjadi Rp. 4,3 Triliun.

Perusahaan rokok juga tidak leluasa menaikkan harga jual untuk mengopmensasi kenaikan cukai. Sebab, pangsa pasar dikhawatirkan turun bila harga jual naik.

GGRM Hanya menaikkan harga jual secara agresif di segmen sigaret kretek mesin ( SKM ) dan produk yang tidak menjadi flagship. Misal di merek GG International.

Harga per September tahun ini Rp. 25.000 perbungkus, naik 33% disbanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp. 18.800 per bungkus. Sedang GG Surya Exclusive 16 yang merupakan merek termahal GGRM hanya naik 6% jadi Rp. 33.000 per bungkus.

Strategi serupa dilakukan HMSP. Kenaikan penjualan menjadi Rp. 24,8 Triliun perkuartal tiga tahun ini ditopang kenaikan harga di segmen yang lebih murah.

Meski begitu, margin laba kotor GGRM membaik. Di kuartal dua tahun ini margin laba kotor sempat turun disbanding kuartal satu jadi 8,5%. Tapi, margin kembali naik ke 12,2 % di kuartal tiga.

Sedang margin HMSP cenderung turun di Setiap Kuartal. “GGRM” lebih berhasil dalam efesiensi beban operasional. Ini menjadi alasan margin kuartalan meningkat, ‘ terang Christine Natasya, Analis Mirae Assets Sekuritas.

Secara Kuartalan, GGRM mencatat laba bersih Rp. 1,82 Triliun di kuartal tiga, Ini Naik 223,4 % disbanding kuartal sebelumnya Rp. 564 Miliar.

Christine menilai kinerja emiten rokok masih akan tertekan potensi kenaikan cukai. Padahal, tekanan dari kenaikan cukai sebelumnya hiilang. Dia merekomendasikan hold GGRM dan HMSP dengan target harga masing – masing Rp. 33.000 dan Rp. 1.030

Sumber : Harian Kontan Senin, 1 November 2021  hal 4

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only