El Salvador berencana untuk membangun kota Bitcoin di dasar gunung berapi. Seperti dilaporkan BBC, Senin (22/11/2021), Presiden Nayib Bukele mengumumkan mata uang kripto digunakan untuk mendanai proyek tersebut.
“Kota itu akan melingkar untuk mewakili bentuk koin besar dan akan dibangun di wilayah tenggara La Unión. Situs ini akan memanfaatkan energi panas bumi gunung api Conchagua untuk menggerakkan penambangan Bitcoin,” kata Presiden Nayib Bukele.
El Salvador baru-baru ini menjadi negara pertama yang menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Langkah itu menyebabkan protes besar-besaran atas kekhawatiran mata uang kripto akan membawa ketidakstabilan dan inflasi ke negara Amerika Latin yang miskin itu.
Berbicara kepada orang banyak di acara promosi Bitcoin di kota pesisir Mizata pada Sabtu (20/11) malam, Bukele mengatakan kota baru yang direncanakan akan “mencakup semuanya”.
“Area perumahan, area komersial, layanan, museum, hiburan, bar, restoran, bandara, pelabuhan, kereta api – semuanya dikhususkan untuk Bitcoin,” kata pria berusia 40 tahun itu.
Presiden mengatakan bahwa tidak ada pajak penghasilan yang akan dipungut di kota, hanya pajak pertambahan nilai (PPN).
Bukele mengatakan bahwa setengah dari pendapatan yang diperoleh dari penambangan ini akan digunakan untuk “membangun kota”, sementara sisanya akan digunakan untuk menjaga jalan-jalan “rapi dan bersih”.
Penambangan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dilakukan dengan menggunakan komputer canggih untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks. Penambangan menjadi mahal, sulit dan memakan banyak energi.
Bukele tidak memberikan tanggal untuk pembangunan atau penyelesaian kota, tetapi mengatakan dia memperkirakan bahwa sebagian besar infrastruktur publik akan menelan biaya sekitar 300.000 Bitcoin.
Satu Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah US$ 60.000 (Rp 854 juta ). Pada bulan September, El Salvador memperkenalkan mata uang virtual sebagai alat pembayaran yang sah, di samping dolar AS.
Pada saat itu, pemerintah merilis aplikasi dompet digital baru, memberikan US$30 (Rp 427.257) dalam bentuk Bitcoin kepada setiap warga negara. Lebih dari 200 mesin ATM baru juga dipasang di seluruh negeri.
El Salvador menyajikan langkah itu sebagai cara untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan pekerjaan, tetapi El Salvador telah terpecah oleh langkah tersebut. Kebijakan itu berarti bahwa bisnis, sedapat mungkin, sekarang wajib menerima koin digital sebagai pembayaran.
Sumber : BeritaSatu
Leave a Reply