Ini Alasan Sri Mulyani Bilang Korporasi Mulai Bangkit

Realisasi penerimaan pajak yang berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan sudah terlihat meningkat dalam dua bulan pertama tahun 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerimaan PPh Badan Januari 2022 hingga Februari 2022 tumbuh 155,1% yoy, setelah pada periode sama tahun sebelumnya kontraksi 39,5% yoy.

Bendahara negara kemudian mengatakan, tingginya penerimaan neto PPh Badan ini merupakan sesuatu yang baik. Ini bahkan menjadi tanda bahwa pemulihan ekonomi benar terjadi pada awal tahun ini.

“Ini menggambarkan korporasi sudah mengalami pemulihan, kegiatan ekonomi pulih. Mereka kemudian membayar kembali PPh,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (28/3).

Sedangkan pada periode Januari 2021 hingga Februari 2021, pertumbuhan negatif penerimaan PPh Badan ini disebabkan oleh kondisi korporasi yang mendapat tekanan luar biasa dari Covid-19, sehingga pemerintah memberi fasilitas dalam hal berbagai insentif.

“Ini suatu indikator pemulihan korporasi yang tentu saja bagi kita adalah hal yang positif,” tegasnya.

Dengan pertumbuhan tersebut, PPh Badan ini memberikan sumbangan sebesar 15,80% terhadap penerimaan pajak secara keseluruhan dalam dua bulan pertama tahun ini. Ini adalah kontributor terbesar ketiga setelah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri dan PPN Impor.

Lebih lanjut, penerimaan pajak hingga Februari 2022 tercatat Rp 199,4 triliun atau tumbuh 36,5% dari periode sama tahun sebelumnya. Dengan penerimaan pajak tersebut, ini setidaknya sudah memenuhi 15,8% dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Sumber: kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only