Publik Minta Pemerintah Tunda Kenaikan PPN 11%

JAKARTA. Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% mulai Jumat 1 April 2022 terus mendapat protes. Beragam kalangan mulai lantang menolak kenaikan PPN yang bersamaan datangnya bulan Ramadan.

Banyak kalangan minta, kenaikan PPN ditunda lantaran kenaikan harga pangan yang melesat saat Ramadan dan Lebaran. Kenaikan harga minyak goreng kemasan yang merembet ke minyak goreng curah menyundut kenaikan pangan lain.

Kenaikan harga daging sapi, daging ayam, telur hingga bumbu sudah merobek kantong, padahal ekonomi masyarakat belum benar-benar pulih dari pandemi.

Tekanan semakin menjadi, lantaran parlemen hingga pemerintah memberikan sinyal tidak akan menahan laju harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax pada April nanti. Hanya BBM jenis Pertalite yang akan dipertahankan harganya oleh pemerintah.

Tak sedikit pula yang khawatir, kenaikan PPN akan merembet lebih luas pada dobel inflasi. “Jika kenaikan PPN terus dipaksakan justru akan merugikan pasar karena daya beli langsung turun,” ujar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. YLKI minta agar kenaikan PPN ditunda. Apalagi, kenaikan PPN bersamaan dengan kenaikan kebutuhan puasa dan jelang Lebaraan.

Marvin Sulistio, Chief Marketing Officer Traxist, agen wisata menyebut, kenaikan PPN akan membuat beban operasional perusahaan membengkak. Pengusaha terpaksa mengerek harga jual jasa wisata ke konsumen sebagai imbas kenaikan PPN untuk bisa mengurangi beban yang ditanggung oleh Traxist.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz menyebut, buruh akan menggelar aksi massa agar pemerintah mencabut penerapan PPN 11%. “Ini karena semua beban kini berada di pundak rakyat,” katanya.

Hitungan David Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia, laju inflasi tahun ini bisa tembus di atas target pemerintah yakni 4%, jika PPN 11% diberlakukan April 2022.

Adapun Febrio Kacabiru, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemkeu berpandangan, meskipun PPN naik menjadi 11% pada April 2022, inflasi tahun ini masih akan berada di kisaran 2%-4%.

Sumber : Harian Kontan Kamis 31 Maret 2022 hal 1

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only