JAKARTA. Indonesia terus menggenjot ekosistem kendaraan listrik. Lewat sejumlah aturan, pemerintah gencar mengundang masuk investor asing agar membenamkan investasi mobil listrik dan penunjangnya di Indonesia.
Khusus untuk pengembangan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV), pemerintah membebaskan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Syaratnya, investor harus merealisasikan investasi minimal Rp 5 triliun untuk pengembangan industri kendaraan bermotor menggunakan teknologi BEV.
Insentif tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan. Beleid ini berlaku sejak 16 Oktober 2021 (lihat tabel).
Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor sudah membangun basis produksi mobil listriknya di Indonesia, dengan investasi senilai US$ 1,5 miliar.
Hyundai juga membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia, bersama LG Energy Solution. Ketika pabrik baterai ini selesai, maka akan semakin banyak komponen mobil listrik yang bisa diperoleh di dalam negeri. “Sebab baterai itu merupakan komponen terbesar di mobil listrik,” kata Makmur, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia.
Selain Hyundai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, bakal ada lagi pabrikan yang memproduksi mobil listrik di Indonesia. “Ada satu pabrikan lagi yang akan produksi di bulan September. Itu mobil listrik,” ungkap dia di sela ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022, Kamis (31/3).
Airlangga menilai, pengembangan mobil listrik menjadi keharusan di Indonesia pada masa mendatang. Dia juga menyinggung pemain otomotif terbesar di Indonesia, yakni Toyota, untuk membangun basis produksi di Tanah Air. Setelah membuka ajang IIMS 2022, Kamis lalu, Airlangga menjajal mobil konsep Toyota Kijang Innova EV milik PT Toyota Astra Motor (TAM). “Kami berharap Toyota akan lebih cepat memproduksi mobil listrik,” ujar dia.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menilai, pengembangan ekosistem elektrifikasi di Indonesia adalah pekerjaan rumah bersama antara pemerintah dan pelaku industri.
Adanya insentif dari pemerintah memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk berkembang, sekaligus merangsang pelaku usaha lain ikut berinvestasi. “Semua faktor ini harus dikolaborasikan bersama, sehingga ekosistem kendaraan listrik bisa berkembang,” ujar dia, kemarin.
Sumber : Harian Kontan Sabtu 2 April 2022 hal 1
Leave a Reply