Dana Bansos & THR Ungkit Daya Beli

JAKARTA. Anggaran negara bakal mengguyur ekonomi dalam negeri menjelang Lebaran 2022. Guyuran dana segar tersebut dalam bentuk tunjangan hari raya (THR) bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN), bantuan sosial minyak goreng bagi masyarakat miskin, dan bantuan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji minim.

Kebijaka ini diharapkan menjadi obat kuat sementara bagi masyarakat yang sedang tertekan lonjakan harga pangan, lonjakan harga bahan bakar minyak, maupun kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Hanya saja ekonom menilai kebijakan ini tidak akan banyak mengungkit daya beli masyarakat sehingga tingkat konsumsi rumah tangga naik. Ada beberapa pertimbangan kebijakan ini tidak efektif.

Menurut hitungan Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman, THR dan bansos ini bisa mengkerek konsumsi rumah tangga 1,2%. Tapi kenaikan Pertamax, harga pangan, dan tarif PPN menggerus konsumsi hingga 0,8%. Alhasil, ia memprediksi konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 0,4%.

Sementara gaji ke-13 menambah konsumsi rumah tangga sebesar 0,1%. “Sehingga konsumsi rumah tangga kuartal II-2022 diperkirakan tumbuh 0,28% yang berasal dari THR, gaji ke-13, dan bansos,” kata Rizal, kemarin.

Ekonom Indef Abra Talattov menambahkan, kenaikan harga energi, pangan, dan PPN, membuat masyarakat mengerem belanja, meski ada tambahan penghasilan. “Masyarakat mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang,” kata Abra.

Pekan lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan pemberian THR Lebaran 2022 bagi ASN, anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, pensiunan, dan pejabat negara mulai pekan ini. Ada pula gaji ke-13 pada Juli 2022.

Pemerintah mengalokasikan anggaran THR Lebaran 2022 sebesar Rp 34,3 triliun. Angka ini naik dari tahun 2021 sebesar Rp 30,6 triliun dan lebih tinggi dibanding anggaran THR tahun 2020 sebesar Rp 29 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap, pemberian sejumlah tunjangan tersebut dapat mendorong konsumsi masyarakat khususnya kelas menengah, sebagai strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi. “Ramadan menjadi momentum pertumbuhan konsumsi masyarakat, sehingga pemberian THR ini salah satu strategi yang dilakukan,” kata Sri Mulyani, Sabtu (16/4).

Pemerintah juga mempercepat menyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng yang mahal.

Sumber : Harian Kontan Senin 18 April 2022 hal 2

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only