Asosiasi Otomotif Malaysia (Malaysian Automotive Association/MAA) meminta pemerintahnya memperpanjang pembebasan pajak kendaraan. Pembebasan pajak kendaraan di negeri jiran itu selesai pada 30 Juni 2022 bulan depan.
Presiden MAA, Datuk Aishah Ahmad, mengatakan pembebasan pajak kendaraan telah membantu memacu dan mempertahankan penjualan mobil selama pandemi. Karenanya, kebijakan itu diharapkan bisa diperpanjang sampai akhir tahun.
“MAA telah mengusulkan Kementerian Keuangan untuk memperpanjang pembebasan pajak penjualan. Tapi sejauh ini, kami belum menerima umpan balik apa pun,” katanya Aishah dikutip The Star.
MAA berharap pembebasan pajak penjualan kendaraan akan diperpanjang hingga akhir tahun. Langkah ini diharapkan menjadi pendorong penjualan dan akan memungkinkan produsen mobil untuk menyelesaikan pesanan konsumen yang belum terpenuhi.
Sementara itu, penjualan mobil di Malaysia diprediksi akan meningkat pada dua bulan ke depan. Sebabnya, berdasarkan kebijakan pemerintah saat ini, keringanan pajak kendaraan berakhir bulan depan.
“Angka penjualan diharapkan akan melonjak pada Mei dan Juni, karena pembebasan pajak penjualan berakhir pada 30 Juni,” katanya.
Menurut data MAA, penjualan kendaraan pada Maret 2022 naik 12,75% menjadi 73.222 unit dari 64.938 unit pada periode yang sama sebelumnya. Kendaraan penumpang sebanyak 65.902 unit, sedangkan kendaraan niaga sebanyak 7.320 unit. Untuk kuartal I 2022, volume penjualan kendaraan di Malaysia juga naik 7,8% menjadi 159.752 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 148.155 unit.
Pembebasan pajak penjualan kendaraan di Malaysia diumumkan pada Juni 2020 di bawah rencana pemulihan ekonomi jangka pendek atau Penjana. Mobil rakitan lokal sepenuhnya dibebaskan dari pajak penjualan. Sementara untuk mobil impor, pajak penjualan dikurangi dari 10% menjadi 5%.
Sumber : Detik.com
Leave a Reply