Kejar Pendapatan Pajak Rp 3 T, Bapenda Gandeng Kejari Surabaya

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya berkejaran dengan waktu untuk memenuhi capaian pendapatan daerah. Terutama dari sektor pajak. Hingga kini pemasukan pajak masih rendah.

Sampai 30 September, pendapatan pajak terkumpul Rp 3,08 triliun. Masih kurang Rp 681,1 miliar dari total target Rp 4,76 triliun. Progresnya 64 persen. Realisasi pendapatan itu berasal dari sembilan objek pajak. Mulai pajak hotel, restoran, reklame, hiburan, hingga parkir. Ada juga pajak penerang jalan, pajak air tanah, PBB, dan BPHTB.

Kepala Bapenda Surabaya Musdiq Ali Suhudi bakal bekerja keras mengejar target itu. Sejumlah inovasi dilakukan untuk mengejar pendapatan pajak yang kurang. Pajak reklame misalnya.

Bapenda mulai jemput bola di mal-mal. Program itu merupakan operasi simpatik pembayaran pajak reklame. Seiring dengan kegiatan ekonomi yang sudah membaik, petugas keliling dari mal ke mal. ”Operasi kami lakukan di beberapa mal. Bayar pajak bisa di tempat melalui QRIS,” jelas Musdiq.

Pihaknya juga menggandeng Kejaksaan Negeri Surabaya. Tujuannya, menagih wajib pajak yang menunggak cukup lama. Pemkot memang memiliki banyak piutang yang nyantol di sejumlah wajib pajak (WP). Termasuk pajak hotel. ”Kami melibatkan jajaran samping untuk menagih piutang,” ujar Musdiq.

Inovasi lain juga dilakukan. Yaitu, mengoperasikan mobil keliling. Pelayanan secara mobile bisa melayani pembayaran berbagai objek pajak. Mulai pajak hotel, hiburan, restoran, hingga parkir. Sejauh ini yang sudah dilaksanakan adalah pembayaran PBB melalui mobil keliling.

Sementara itu, dewan pesimistis bapenda bisa mengejar target pajak. Khususnya, objek pajak yang memiliki banyak tunggakan. Misalnya, pajak hotel, restoran, dan reklame. Apalagi tahun anggaran 2022 hanya tersisa 2,5 bulan. ”Kalau saya pesimistis,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz.

Anggota Komisi B John Thamrun mendukung langkah bapenda dalam menggandeng pihak kejaksaan. ”Saya kira itu terobosan yang bisa dicoba untuk memaksimalkan pendapatan daerah,” jelas John.

Sumber: Jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only