Hilirisasi Memang Menaikkan Ekspor Nikel tapi Tiongkok yang Menikmati

Jakarta. Ekonomi Faisal Basri mengakui ada dampak lonjakan ekspor dari hilirisasi nikel yang gencar dilakukan pemerintahan Joko Widodo. Namun, kenaikan itu cenderung menguntungkan penerima manfaat smelter dari Tiongkok.

Berdasarkan data 2014, nilai ekspor bijih nikel (kode HS 2604) hanya Rp1 triliun. Ini didapat dari ekspor senilai USD85,913 juta dikalikan rerata nilai tukar rupiah pada tahun yang sama yaitu Rp11,865 per USD.

Kemudian berdasarkan data 2022, nilai ekspor besi dan baja (kode HS 72) yang diklaim sebagai hasil dari hilirisasi adalah USD27,8 miliar. Berdasarkan rerata nilai tukar rupiah 2022 sebesar Rp14.876 per USD dengan nilai ekspor besi dan baja (kode HS 72) setara dengan Rp413,9 triliun.

“Terlepas dari perbedaan data antara yang disampaikan Presiden dan hitung-hitungan saya, memang benar adanya bahwa lonjakan ekspor dari hasil hilirisasi, yaitu 414 kali lipat sungguh sangat fantastis,” jelas dia dalam blognya, dikutip Jumat, 11 Agustus 2023.

Namun, apakah uang hasil ekspor mengalir ke Indonesia?

Faisal Basri mengingatkan hampir semua perusahaan smelter pengolahan bijih nikel 100 persen dimiliki oleh Tiongkok dan Indonesia menganut rezim devisa bebas. Sehingga perusahaan Tiongkok berhak untuk membawa semua hasil ekspornya ke luar negeri atau ke negerinya sendiri.

Sumber : medcom.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only