Tax holiday, atau kebijakan penyediaan pajak untuk perusahaan yang berinvestasi di sektor-sektor strategis, semakin menjadi sorotan dalam upaya pemerintah Indonesia untuk menarik investasi asing dan domestik.
Melansir laman Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (Pertapsi), kita akan menilik lebih dalam apa itu tax holiday, aturannya, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, hingga langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.
Apa itu tax holiday
Tax holiday adalah suatu kebijakan pemerintah yang memberikan pengurangan atau penghapusan sementara pajak tertentu. Kebijakan ini biasanya dirancang untuk mendorong aktivitas ekonomi, baik untuk konsumen maupun bisnis.
Tax holiday merupakan salah satu strategi pemerintah Indonesia untuk menarik investasi, terutama di sektor-sektor strategis. Melalui perpanjangan kebijakan ini, diharapkan dapat meningkatkan minat investor dan mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik. Namun, perusahaan yang ingin memanfaatkan fasilitas ini harus memenuhi berbagai kriteria dan prosedur yang telah ditetapkan.
Contoh tax holiday
Berikut dua contoh dalam aturan tax holiday.
- Sales tax holiday. Ini merupakan periode pajak penjualan untuk barang-barang tertentu, seperti pakaian atau perlengkapan sekolah, tidak diberlakukan. Contohnya, di beberapa negara bagian AS mengadakan libur pajak penjualan menjelang tahun ajaran baru untuk membantu orang tua menghemat biaya.
- Corporate tax holiday. Pemerintah memberikan keringanan penghasilan pajak kepada perusahaan baru untuk menarik investasi atau mempertahankan bisnis yang sudah ada. Ini sering kali dilakukan untuk merangsang pertumbuhan di sektor-sektor tertentu atau untuk menarik investasi asing.
Aturan tax holiday
Aturan mengenai tax holiday di Indonesia diatur dalam beberapa peraturan yang bertujuan untuk menarik investasi dan memberikan insentif pajak kepada perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu.
Laman PANRB menjabarkan, ringkasan dari aturan dan ketentuan terkait tax holiday tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 69/2024 tentang Perubahan atas PMK No. 130/PMK.010/2020.
Kebijakan ini memperpanjang tax holiday hingga 31 Desember 2025, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kepastian kepada investor meskipun ada penerapan Global Minimum Tax (GMT) di tingkat internasional.
Jenis fasilitas
1. Tax holiday untuk industri pionir
Fasilitas ini diberikan kepada wajib pajak yang bergerak di sektor-sektor industri pionir. Pengurangan pajak dapat mencapai 100 persen dari PPh Badan selama periode tertentu, tergantung pada nilai investasi yang dilakukan. Jangka waktu fasilitas bisa berkisar antara 5-20 tahun, tergantung pada jumlah investasi.
2. Tax holiday di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 237 Tahun 2020, memberikan insentif pajak serupa dengan ketentuan yang berbeda untuk badan usaha dan pelaku usaha di KEK
Berikut kriteria penerima tax holiday:
- Wajib pajak harus berstatus sebagai badan hukum Indonesia.
- Melakukan penanaman modal baru dengan nilai minimal yang ditentukan (misalnya Rp500 miliar untuk industri pionir).
- Memenuhi ketentuan utang dan modal (debt-to-equity ratio) serta berkomitmen untuk merealisasikan rencana investasi dalam waktu tertentu setelah mendapatkan persetujuan.
Prosedur pengajuan tax holiday
Wajib pajak dapat mengajukan permohonan tax holiday melalui sistem Online Single Submission (OSS) sebelum memulai operasi komersial.
Kemudian persyaratan dokumen dan laporan realisasi investasi harus dipenuhi setelah mendapatkan persetujuan untuk memastikan pemanfaatan fasilitas secara tepat.
Adapun setelah mendapatkan tax holiday, ada beberapa hal yang wajib dilakukan setelah mendapatkan fasilitas ini, di antaranya:
- Wajib pajak harus merealisasikan rencana penanaman modal paling lambat dua tahun setelah keputusan persetujuan diterbitkan.
- Menyampaikan laporan realisasi kegiatan usaha dan melakukan pembukuan terpisah antara investasi yang memperoleh fasilitas dan yang tidak.
Syarat tax holiday
Jenis usaha: Hanya usaha tertentu yang dapat menerima tax holiday. Biasanya, pemerintah menetapkan kategori industri yang dianggap penting atau strategis untuk pertumbuhan ekonomi, seperti industri pengolahan, teknologi, atau sektor yang berkontribusi pada pengembangan wilayah.
Minimum investasi: Untuk memenuhi syarat tax holiday, perusahaan harus melakukan investasi dengan jumlah tertentu yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan insentif pajak ini diberikan kepada perusahaan yang benar-benar berkomitmen untuk berinvestasi secara signifikan.
Komitmen investasi: Perusahaan harus menunjukkan komitmennya untuk tetap beroperasi dan mempertahankan investasinya selama periode tertentu. Hal ini penting agar manfaat tax holiday tidak hanya bersifat sementara.
Kelayakan proyek: Proyek yang diusulkan harus dinilai layak dan memiliki potensi memberikan dampak positif. Misalnya, proyek tersebut harus dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, atau memajukan teknologi.
Dokumentasi dan permohonan: Proses mendapatkan tax holiday memerlukan pengajuan permohonan resmi yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung. Ini termasuk rencana bisnis, laporan keuangan, dan informasi lainnya yang relevan.
Kepatuhan: Perusahaan yang ingin mendapatkan tax holiday harus mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk kewajiban pajak lainnya. Ketaatan ini penting untuk menjaga integritas sistem perpajakan.
Pemeriksaan dan verifikasi: Setelah pengajuan, ada proses pemeriksaan dan verifikasi oleh otoritas pajak atau lembaga terkait untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Ini adalah langkah penting untuk mencegah kebijakan.
Cara mendapatkan tax holiday
- Pahami kebijakan tax holiday. Pelajari peraturan terkait tax holiday yang berlaku di negara atau daerah Anda. Setiap wilayah mungkin memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda.
- Identifikasi kelayakan. Pastikan jenis usaha Anda termasuk dalam kategori yang memenuhi syarat untuk tax holiday. Periksa apakah usaha Anda berada di sektor yang dianggap strategis atau penting.
- Tentukan rencana investasi. Buat rencana investasi yang jelas, termasuk jumlah investasi yang direncanakan dan bagaimana investasi tersebut akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, seperti penciptaan lapangan kerja atau pengembangan teknologi.
- Siapkan dokumen yang diperlukan. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti rencana bisnis, laporan keuangan, dan bukti kepemilikan aset atau dokumen pendukung lainnya.
- Ajukan permohonan. Lengkapi formulir permohonan tax holiday dan kirimkan bersama dokumen yang telah disiapkan. Pastikan semua informasi yang diberikan akurat dan lengkap.
- Tindak lanjut. Setelah pengiriman, lakukan tindak lanjut untuk memastikan permohonan Anda diproses. Mempersiapkan diri untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan oleh otoritas pajak.
- Mematuhi persyaratan. Jika permohonan Anda disetujui, pastikan untuk mematuhi semua persyaratan yang ditetapkan, termasuk menjaga komitmen investasi dan memenuhi kewajiban perpajakan lainnya.
- Lakukan pelaporan. Selalu melakukan pelaporan yang diperlukan kepada otoritas pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ini penting untuk memastikan Anda tetap berada di dalamnya dan tidak kehilangan manfaat tax holiday.
Berapa lama tax holiday
Adapun rentang waktu tax holiday biasanya berkisar antara 2-10 tahun. Namun, ada juga yang memberikan waktu lebih pendek, misalnya satu tahun, tergantung pada jenis proyek dan kebijakan pemerintah.
Selain itu, dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengajukan permohonan perpanjangan masa tax holiday, terutama jika mereka dapat menunjukkan investasi mereka memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Sementara berdasarkan kategori usaha, durasi tax holiday juga bisa berbeda berdasarkan kategori usaha. Misalnya, sektor-sektor yang dianggap lebih strategis atau memiliki dampak ekonomi yang lebih besar mungkin mempunyai jangka waktu yang lebih panjang.
Beberapa negara atau daerah mungkin memiliki ketentuan khusus yang menetapkan durasi tax holiday berdasarkan kondisi tertentu, seperti lokasi investasi (misalnya, di daerah terpencil) atau jenis teknologi yang digunakan.
Selanjutnya, beberapa program tax holiday mungkin mencakup evaluasi berkala untuk menilai apakah perusahaan masih memenuhi syarat untuk melanjutkan manfaat pajak tersebut. (Ridini Batmaro)
Sumber : Medcom.id
Leave a Reply