Harga kendaraan bisa terkerek implementasi opsen pajak
Tahun 2025 tampaknya akan menjadi periode yang menantang bagi industri multifinance. Selain dihadapkan pada rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), adanya opsen pajak pada tahun depan juga bisa membuat penjualan kendaraan semakin ngadat.
Opsen pajak sendiri merupakan pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, yang diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Opsen dikenakan atas pajak terutang dari Pajak Kendaraan Bermotor hingga Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno khawatir opsen pajak akan berdampak negatif terhadap penjualan kendaraan 2025.
Masyarakat diprediksi akan berpikir ulang untuk membeli kendaraan, karena kenaikan pajak berpotensi mengerek harga jual produk otomotif. Ujungnya, kinerja leasing juga berpotensi terkendala.
Terlebih, bila berkaca pada kondisi tahun ini, pasar otomotif saja sudah lesu tertekan pelemahan daya beli masyarakat. “Belum kena kenaikan pajak saja, penjualan mobil tahun ini sudah turun,” kata Suwandi.
Lesunya pasar otomotif tahun ini juga membuat pertumbuhan industri pembiayaan diperkirakan tak isa memenuhi target awal yang dipatok 10%-12%.
Cari Alternatif
Semakin beratnya tantangan dari adanya opesen pajak juga diakui oleh Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman. Kebijakan ini bisa membuat harga kendaraan ikut merangkak naik.
Kondisi ini bisa berdampak pada besaran uang muka maupun nilai angsuran yang harus dibayarkan konsumen. Ïmbasnya akan memberatkan nasabah,” tutr Ristiawan.
Dengan kondisi seperti ini, CNAF harus pintar-pintar mencari celah pasar yang masih bisa dioptimalkan. Misalnya dengan mendorong pembiayaan multiguna, yang dapat digunakan baik untuk kegiatan konsumtif maupun produktif.
Sementara, Direktur Wahana Ottomitra Multiartha alias WOM Finance Cincin Lisa masih menjaga optimisme soal prospek pembiayaan pada tahun depan, kendati semakin banyak tantangan yang harus dihadapi.
Dalam menghadapi dinamika bisnis, terutama adanya kebijakan opsen pajak, Cincin menyebut, WOM Finance akan berupaya melakukan ekspansi dan penetrasi pasar dengan memperluas jaringan pemasaran ke wilayah baru yang potensial.
Sumber : Harian Kontan, Rabu 11 Desember 2024
Leave a Reply