Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara terkait isu pergantian posisi direktur jenderal (dirjen) pajak dan dirjen bea dan cukai buntut dari seretnya pendapatan negara.
Menurut informasi, Dirjen Pajak Suryo Utomo diisukan akan diganti dengan Bimo Wijayanto. Sedangkan Dirjen Bea Cukai Askolani dikabarkan bakal digantikan oleh Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro belum bersedia memberi penjelasan terkait isu pergantian dirjen pajak dan bea cukai.
“Kami belum bisa menanggapi hal tersebut,” kata Deni dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Bea Cukai Askolani enggan memberikan tanggapan soal rumor dirinya diganti.
Ditemui wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Askolani hanya menjawab tidak tahu-menahu perihal wacana pergeseran kursi jabatan yang ia duduki saat ini.
“Oh, enggak tahu saya,” ujarnya.
Diketahui, Askolani telah menjabat sebagai dirjen bea cukai Kemenkeu sejak 12 Maret 2021. Sedangkan jabatan dirjen pajak telah dinakhodai oleh Suryo Utomo sejak 1 November 2019.
Sementara Letjen Djaka Budi Utama kini menjabat sekretaris utama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Bimo Wijayanto merupakan mantan tenaga ahli utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) serta eks asisten deputi investasi strategis di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Adapun kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp 77,5 triliun pada Maret 2025, setara 25,6% dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Kemudian kinerja penerimaan pajak meningkat dari Rp 187,8 triliun pada Februari menjadi Rp 322,6 triliun pada Maret. Kemenkeu mencatat terjadi rebound atau pembalikan pada Maret berkat pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) 21 serta pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri (DN). Perbaikan administrasi perpajakan dan implementasi Coretax juga disebut mendorong pemulihan kinerja pajak.
Sumber : beritasatu.com
Leave a Reply