Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapakan outlook penerimaan pajak tahun 2025 ini akan kembali mengalami shortfall atau tidak mencapai target.
Outlook penerimaan pajak tahun ini diperkirakan hanya mencapai Rp 2.076,9, atau 94,9% dari target Rp 1.189,3 triliun. Bahkan, shortfall penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 112,4 triliun, dua kali lipat dari shortfall penerimaan pajak tahun lalu yang mencapai Rp 56,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkiraan tidak tercapainya penerimaan pajak tahun ini karena batalnya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.
“Kalau lihat PPN yang nggak jadi memang lebih rendah, namun kita akan memitigasi dari penerimaan komoditas yang mengalami pelemahan,” tutur Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Selasa (1/7).
Sebagaimana diketahui, outlook penerimaan pajak diperkirakan mengalami shortfall sudah terlihat dari data realisasi hingga pertengahan tahun 2025 ini.
Hingga Juni 2025 realisasinya hanya mencapai Rp 831,3 triliun, atau 38% dari target. Realisasi ini juga lebih rendah dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 893,8 triliun.
Lebih rendahnya penerimaan pajak tersebut dipengaruhi, penerimaan pajak pada Januari dan Februari 2025 mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Meski demikian, outlook penerimaan pajak tahun ini Rp 2.076,9 triliun tersebut tercatat meningkat 7,5% bila dibandingkan tahun lalu yang penerimaan pajaknya hanya mencapai Rp 1.931,6 triliun.
Meningkatnya penerimaan pajak tersebut dipengaruhi perekonomian nasional yang membaik di semester II dan pertumbuhan ekonomi terjaga dalam kisaran 5%, daya beli yang cukup kuat dan peningkatan kegiatan sektor manufaktur dan keuangan, serta pelaksanaan dari Joint Program Optimalisasi Penerimaan Negara Kemenkeu dengan K/L terkait.
Sumber : nasional.kontan.co.id
Leave a Reply