Ekonom CELIOS, Nailul Huda, menilai gelombang demonstrasi yang meluas beberapa hari terakhir tidak hanya berdampak pada aktivitas ekonomi, tetapi juga berpotensi menggerus penerimaan pajak negara.
Menurutnya, sektor pajak akan terpukul karena melemahnya aktivitas usaha akibat demo berkepanjangan. Dunia usaha yang menurun secara langsung akan mempersempit basis pajak yang bisa dipungut pemerintah.
“Penerimaan perpajakan pasti akan berkurang. Ada dua faktor utama, yaitu faktor lesunya ekonomi akibat demo yang tidak kunjung selesai dan kepercayaan masyarakat akan institusi perpajakan akan merosot,” kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Selasa (2/9/2025).
Huda, mengatakan lesunya ekonomi membuat banyak perusahaan menahan produksi, mengurangi jam kerja, bahkan melakukan PHK. Kondisi ini menekan omzet dan laba perusahaan, yang otomatis akan menurunkan setoran pajak. Sementara dari sisi konsumsi, daya beli masyarakat yang melemah juga akan menurunkan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN).
“Ekonomi kita pasti akan terganggu. Orang akan menahan konsumsi akibat ekonomi di masa mendatang semakin tidak pasti. Kepatuhan pajak akan menurun drastis,” ujarnya.
Selain faktor pelemahan ekonomi, Huda menekankan bahwa krisis kepercayaan publik menjadi ancaman yang lebih besar terhadap penerimaan pajak.
Gelombang demo yang dipicu ketidakadilan sosial membuat masyarakat semakin sinis terhadap kebijakan fiskal pemerintah. Publik merasa terbebani pajak, sementara uang negara tidak dikelola secara adil dan transparan.
Pertumbuhan Ekonomi Selanjutnya Terancam Terganggu
Di sisi lain, ia menyebut jika kondisi politik dan sosial terus memanas, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa lebih rendah dari prediksi lembaga internasional yang mematok sekitar 4,7 persen.
“Pertumbuhan ekonomi saya rasa akan jauh lebih rendah dibandingkan prediksi lembaga internasional (sekitar 4,7 persen). Tentu dengan asumsi pemerintah tidak otak atik data ekonomi seperti yang dilakukan di triwulan II 2025,” ujarnya.
Menurut Huda, proyeksi optimistis pemerintah sulit tercapai bila situasi keamanan dan stabilitas politik tidak segera dipulihkan.
BEM SI Batal Gelar Demo Hari Ini, Ungkap Alasannya
Sebelumnya diwartakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan membatalkan rencananya aksi unjuk rasa di Jakarta pada Selasa (2/8/2025).
Bukan tanpa alasan, Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Muhammad Ikram mengungkap salah satu pertimbangan karena melihat situasi di lapangan yang dinilainya kurang kondusif.
“Melihat kondisi di wilayah Jakarta dan beberapa daerah yang semakin abstrak dan tidak kondusif karena banyaknya kerusuhan, itu adalah tindakan yang jauh dari harapan kami,” kata Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Muhammad Ikram dalam keterangannya, Senin (1/9/2025) malam.
Dia menyampaikan, demo tetap akan digelar. Namun, bukan pada hari hari, melainkan menunggu momentum yang tepat.
“Daripada itu kami memilih untuk mundur selangkah dan memastikan kalau tetap bakal ada aksi di waktu yang tepat guna tersampaikannya aspirasi dan keresahan ini dengan baik,” ucap dia.
Sumber : liputan6.com
Leave a Reply