Menko Darmin Minta Abaikan Ancaman Perang Dagang ‘Baru’ Trump

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta berbagai pihak di dalam negeri untuk tak terlalu mendengarkan berbagai ancaman perang tarif yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap China yang akan dikobarkan lagi Jumat (10/5) ini. Ia meyakini ancaman tersebut belum tentu direalisasikan oleh Trump.

Sebelumnya, Trump mengumumkan bakal menaikkan tarif bea masuk terhadap impor produk dari China senilai US$200 miliar mulai Jumat (10/5) besok. Tarif tersebut akan dinaikkan dari 10 persen menjadi 25 persen.

“Ah belum tentu, jangan terlalu mendengarkan Trump lah,” ucap Darmin di kantornya, Rabu (8/5).

Menurut Darmin, ancaman Trump tidak perlu terlalu didengarkan karena potensi perubahan itu masih ada. Ia menyontohkan, misalnya ketika AS tengah bersitegang dengan Iran. Ketegangan itu membuat Trump kerap melempar ancaman kepada negara yang terletak di kawasan Timur Tengah itu.

Trump katanya, juga pernah melempar kemungkinan ketegangan bisa mereda asal Iran ingin menaati berbagai ketentuan yang diinginkan AS.

“Lihatlah Iran, seminggu yang lalu ‘awas loh, begini, begitu’, tapi habis itu, ‘kalau Hassan Rouhani (Presiden Iran) mau ketemu tanpa syarat, kita mau’. Nah coba, seminggu saja berubah-ubah, ngapain kalian terlalu memikirkan Trump?” ungkapnya.

Kendati begitu, mantan direktur jenderal pajak itu tak memungkiri bila perang dagang AS dan China kembali meledak, maka Indonesia berpotensi terkena ‘cipratan’ dampak ekonomi. Namun, lagi-lagi ia menekankan, pemerintah belum mengkhawatirkan dampak hingga sejauh itu.

“Dampaknya ya ada juga lah, tapi kan mereka itu kan sudah merasakan,” ujarnya.

Sayangnya, Darmin enggan memberi proyeksi seperti apa potensi dampak perang dagang dari kedua negara mitra dagang Indonesia itu. Begitu pula dengan hal-hal yang perlu diantisipasi perekonomian Tanah Air ke depan.

Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melihat Indonesia perlu waspada akan dampak dari ketegangan hubungan perdagangan AS-China. Sebab, menurutnya, ketegangan kedua negara sedikit banyak akan mempengaruhi perekonomian negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia.

Namun, ia mengungkapkan dampak nyatanya masih perlu menunggu realisasi ancaman Trump terhadap China. “Kami lihat hari Jumat ini. Tentu akan membuat ekonomi China terpengaruh dan mungkin kondisi ekonomi dunia yang lain akan terpengaruh, jadi kita (Indonesia) harus semakin waspada,” tuturnya.

Lebih lanjut, sambungnya, Indonesia perlu mewaspadai dampak ekonomi dari ancaman Trump terhadap China karena kinerja ekspor Tanah Air juga sedang terkontraksi. Ekspor tumbuh minus 2,71 persen sepanjang Januari-Maret 2018.

“Ekspor mungkin kami juga harus hati-hati, walaupun kontraksinya sudah mulai kecil, tapi kami melihat masih ada kontraksi,” terangnya.

Sumber : CNN Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only