NEW YORK- Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street mengalami penurunan tertajam pada perdagangan Rabu, setelah rilis data ketenagakerjaan dan manufaktur menunjukkan bahwa perang dagang AS-China semakin mempengaruhi ekonomi AS.
Laporan ketenagakerjaan menunjukkan pertumbuhan gaji swasta pada Agustus tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menjelaskan bahwa bisnis menjadi lebih berhati-hati dalam perekrutan mereka. Di samping itu, yang menambah kekhawatiran ketika sebuah laporan menunjukkan aktivitas pabrik di AS menuju level terendah dalam lebih dari satu dekade.
“Fakta bahwa sisi manufaktur ekonomi di AS dan secara global sedang buruk, tidak seharusnya menjadi berita baru bagi siapa pun. Tetapi tingkat kegagalan kemarin adalah sesuatu yang mendorong langkah dua hari ini,” kata Kepala Strategi Ekuitas Greg Boutle, dikutip dari Reuters, Kamis (3/10/2019).
Data penurunan baru-baru ini telah mengguncang kepercayaan investor pada kekuatan ekonomi domestik. Hal tersebut menunjukkan ketahanan relatif dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan global.
Selain itu, kekhawatiran perdagangan juga bertambah, di mana As menyetujui untuk memungut tarif impor USD7,5 miliar terhadap barang atau produk dari Eropa atas subsidi ilegal UE yang diserahkan ke Airbus. Hak ini diprediksi akan memicu perang dagang trans-Atlantik yang bersifat sementara.
Sementara itu, fokus investor sekarang pada laporan data pekerjaan yang akan diumumkan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat. Data itu akan menjadi petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS.
Sumber : Okezone.com
Leave a Reply