Chatib Basri Sebut Ekonomi RI Masih Jauh Dari Resesi, Tapi…

Jakarta – Menteri Keuangan tahun 2013-2014 Chatib Basri mengatakan Indonesia tidak akan mengalami resesi ekonomi dalam waktu dekat. Apalagi daya tahan perekonomian masih kuat meski ada perlambatan.

Menurutnya, perlambatan perekonomian suatu negara tidak bisa dijadikan patokan akan terjadinya resesi. Resesi dinilai terjadi jika pertumbuhan ekonomi minus lebih dari dua kuartal.

“Kalau orang bilang resesi saya kira tidak, karena resesi definisinya adalah 2 kuartal berturut-turut mengalami negatif growth. RI masih tumbuh di 5%, kita tidak resesi, yang terjadi perlambatan ekonomi iya,” ujarnya saat berdialog dengan Maria Katarina dalam Squawk Box, CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).

Lebih lanjut, ia menilai krisis keuangan pada tahun 2008 lalu lebih berat dari tekanan global saat ini. Dan pada saat itu perekonomian Indonesia bahkan masih mampu tumbuh di atas 4%.

“Bahkan di global financial crisis kita masih bisa tumbuh di sekitar 4,6%. Kalau global crisis yang skalanya parah aja masih bisa (tumbuh) 4,6%, sekarang akan akan lebih di atas 4,6% lah,” jelasnya.

Menurutnya, meski terjadi perlambatan maka ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh mendekati 5%. Artinya, yang terjadi ke Indonesia hanya perlambatan ekonominya tapi bukan resesi.

“Makanya saya bilang 5% dan 4,9% itu bisa terjadi. Tetapi persoalannya adalah tumbuh hanya 4,9%, kualitas dari pekerjaan yang diciptakan. Jadi karena itu bukan soal growth-nya kita alami resesi tapi how to create license job, itu yang jadi masalah karena itu bisa jadi tensi politik nantinya,” tegasnya.

Sumber : Cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only