Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perusahaan pelat merah untuk siap menghadapi new normal. Langkah ini dilakukan untuk menggerakkan perekonomian nasional yang melambat akibat virus Corona.
Erick mengatakan, BUMN memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Jika BUMN berhenti beroperasi, maka perekonomian nasional juga akan melambat.
“Saya rasa begini, sepertiga dari kekuatan ekonomi kan di BUMN. Tentu dengan itu BUMN-nya harus terus bekerja, bergerak, kalau berhenti ya ekonominya berhenti,” ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2020).
Menurutnya saat ini hampir 90% BUMN terdampak virus Corona, utamanya yang bergerak pada sektor perhubungan, pariwisata, hingga jasa pengiriman logistik. Hanya segelintir BUMN saja yang untung di tengah pandemi seperti PT Telkom (Persero) Tbk, BUMN farmasi, hingga sektor perbankan.
“Kita ketahui 90% BUMN juga terdampak dengan COVID-19 apakah itu di tourism, logistik dan lain-lain, tapi di sisi lain seperti Telkom, perbankan ini yang mesti kita jaga,” jelasnya.
Oleh karena itu, dinilai penting untuk menerapkan new normal terutama di lingkungan BUMN. Dirinya berharap dengan hidupnya kembali BUMN, ekonomi Indonesia di kuartal II-IV Bisa tumbuh di kisaran 3-4%.
“Ini menjadi dorongan dan saya yakin kalau kita bekerja keras kita harapkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-III dan IV bisa tumbuh lah di 3 atau 4% bahkan, supaya kita lebih baik dari negara lain,” harapnya.
Sumber : Detik.com
Leave a Reply