Daya beli masyarakat yang masih lemah menahan penguatan indeks saham sektor properti

 JAKARTA. Indeks saham sektor properti mengalami penguatan tipis sejak awal tahun. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejalan dengan faktor pemulihan ekonomi, sehingga indeks sektoral pun ikut menguat. 

Khusus untuk sektor properti kenaikan juga didorong oleh lima kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mampu mendorong kredit ke depan. “Namun kita harus hati-hati ketika masuk ke dalam saham properti karena daya beli masyarakat juga masih rendah,” jelas Nico, Jumat (22/1). 

Dus, di tahun ini Nico melihat bahwa tingkat suku bunga masih berpotensi di pangkas 25 basis poin (bps) ke level 3,5% dari level saat ini 3,75%.  

Apalagi dengan adanya potensi bahwa inflasi masih sangat rendah, sehingga untuk mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi 5%, tentu daya beli juga harus mengalami kenaikan. 

Sebab masyarakat saat ini masih cenderung memilih untuk menahan konsumsi dan menyimpan dananya Selama virus corona belum bisa dikendalikan. 

Melihat kondisi tersebut, Nico merekomendasikan investor untuk wait and see terlebih dahulu dan memilih sektor lain yang lebih prospektif. 

Sumber : KONTAN.CO.ID, Sabtu 23 Januari 2021

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only