Wow! Ini Harta Karun Terpendam RI, Baru Dipakai 0,3%

JAKARTA. Kementerian ESDM mengatakan Indonesia telah meletakkan target untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, mengingat tren kebijakan energi global kini bergerak dari energi fosil menuju energi bersih.

Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis Yudo Dwinanda Priaadi menyebut itu merupakan bagian penting dari meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT)

“Bagian terpenting dari rencana tersebut adalah meningkatkan EBT. Indonesia memiliki potensi EBT yang besar, beragam, dan tersebar di sejumlah wilayah Indonesia,” kata Yudo dalam webinar bertajuk Transisi Energi Menuju NZE 2060, Jumat (9/9/2022).

Kementerian ESDM memproyeksikan Indonesia memiliki potensi EBT 3.686 GigaWatt (GW), namun angka dimanfaatkan tergolong kecil hanya 0,3 persen atau 11,5 GW.

Kondisi itu, lanjutnya, menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan meningkatkan porsi bauran EBT.

Hingga tahun 2021 total ada 11,5 GW pembangkit energi bersih yang terpasang dengan tambahan 650 MW bersumber dari pembangkit tenaga air, panas bumi, bioenergi, mikro hidro, dan radiasi matahari.

“Upaya lain adalah menetapkan green RUPTL PLN yang menargetkan 20,9 GW penambahan kapasitas EBT hingga tahun 2030. Pengembangan EBT itu dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan neraca daya listrik di Indonesia,” ucao Yudo.

Beberapa terobosan kebijakan untuk EBT, antara lain mendorong produk hijau pada sektor jasa dan industri hijau untuk menghindari penerapan pajak karbon di tingkat global, misalnya mengolah limbah biomassa untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Sumber: okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only