Sektor industri memberi kontribusi terbesar, terhadap pertumbuhan ekonomi Kuartal ke-3 2022, yang mencapai 5,72%. Meski demikian, masih ada klaster industri yang tertekan, akibat tekanan ekonomi global dan melonjaknya harga bahan baku.
Dalam penjelasannya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, klaster industri yang tumbuh menguat pada Triwulan III 2022, antara lain sektor otomotif, mesin dan perlengkapan elektronik. Sedangkan industri yang tumbuh negatif adalah kimia farmasi, bahan galian non logam dan furnitur.
Menurut Agus, industri otomotif, mesin, dan perlengkapan elektronik bisa tumbuh positif, karena adanya kebijakan pemerintah dalam relaksasi PPNBM dan program penyerapan produk dalam negeri, P3DN.
Sementara industri furnitur paling terpukul karena pelemahan market, khususnya di pasar Eropa dan tingginya bahan baku. Demikian pula industri makanan dan minuman, tumbuh tidak sesuai harapan, akibat tekanan ekonomi global dan melonjaknya harga bahan baku.
Berdasarkan data BPS, kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kuartal ke-3 2022, mencapai 17,88%. Disusul sektor pertambangan 13,47%, dan pertanian sebesar 12,91%.
Sumber : Medcom.id
Leave a Reply