IHSG Masih Dibayangi Pelemahan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali bergerak di area negatif. Rentang pergerakan IHSG hari ini ada di 6.400-6.480.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG melemah menjauhi level Moving Average 20 dan mendekati level Moving Average 50 harinya setelah 2 hari terakhir mencoba bertahan di atas 6.500.

“Indikator Stochastic masih bergerak negatif dengan pergerakan bearish menuju area oversold. Diperkirakan IHSG masih akan bergerak melemah dengan pengujian support pada rentang pergerakan 6.400-6.480,” ujarnya dalam risetnya, Rabu (6/3/2019).

IHSG sebelumnya ditutup melemah 0,73 persen atau 47,14 poin ke level 6.441. Dengan aksi jual investor asing yang cukup besar yaitu net sell Rp1,17 triliun rupiah akibat penguatan IHSG yang signifikan sejak awal tahun sampai Februari membuat investor melakukan aksi ambil untung.

Sektor konsumer memimpin pelemahan indeks sektoral dengan saham produsen rokok yang terkoreksi mengalami aksi ambil untung. Saham GGRM dan HMSP melemah cukup dalam setelah pada perdagangan sebelumnya mengalami penguatan signifikan akibat kinerja keuangan yang diharapkan cukup baik di tahun ini setelah pemerintah tidak menaikan bea cukai rokok.

“Rupiah menguat kelevel Rp14.128 per dolar AS dan yield obligasi 10 tahun turun 0,3 bps ke level 7,85 persen,” kata dia

Indeks Shanghai (+0,58 persen) menjadi pemimpin penguatan mayoritas indeks saham di Asia di saat Indeks Nikkei (-0,44 persen), TOPIX (-0,51 persen), dan KOSPI (-0,52 persen) melemah cukup signifikan.

Menurutnya, penguatan mayoritas ekuitas di China selain dari sentimen kesepakatan perdagangan antara AS-China juga dikarenakan katalis laporan kerja tahunan Perdana Menteri Li Keqiang untuk Kongres Rakyat Nasional menunjukkan target yang lebih rendah untuk pertumbuhan produk domestik bruto dan Pejabat Cina mengumumkan pemotongan 3 poin ke braket atas pajak pertambahan nilai.

Pada bursa Eropa, indeks Eurostoxx (+0,30 persen), FTSE (+0,69 persen), dan DAX (+0,24 persen) menguat meskipun saham-saham prdusen mobil di Eropa membebani pergerakan saham telekomunikasi pada kontribusi pergerakan Indeks.

“Penjualan mobil baru di Jerman meningkat 3 persen YoY pada bulan Februari 2019 tidak dapat menjadi katalis positif untuk saham-saham produsen mobil di tengah outlook pengenaan tarif impor mobil eropa di AS. Data penjualan ritel Eropa rilis cukup baik YoY maupun MoM di level 2,2 persen dan 1,3 persen,” ucapnya.

Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya LSIP, CPIN, JPFA, MAIN, BBTN, BNGA, BNLI, PGAS, ASII, PTBA, TINS, dan LPPF.

Sumber : inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only