Tarif PPh Turun, Investasi ke Daerah Bakal Naik

Tingginya tarif pajak penghasilan (PPh) badan usaha di Indonesia membuat para pebisnis sulit bersaing dengan pengusaha dari luar negeri yang memiliki pajak lebih rendah.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, penurunan PPh bisa diperuntukkan bagi perusahaan penyerap tenaga kerja cukup banyak.

Tujuannya, agar bisa meningkatkan tenaga kerja. Sebenarnya, jika dipercepat, daya saing Indonesia bisa mulai terasah dan akan berdampak pada pengusaha di daerah.

Pemerintah bisa menerapkan tarif PPh badan 22 persen dari penghasilan kena pajak untuk perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak lima ribu orang.

Ini artinya, tarif PPh lebih rendah tiga persen dari tarif PPh badan yang berlaku saat ini, yaitu 25 persen.

“Jika aturan ini ditetapkan, tidak akan menurunkan penerimaan pajak. Sebab, penurunan ini akan berdampak pada peningkatan kepatuhan pajak dan meningkatkan investasi,” kata Dayang, Jumat (8/3).

Dia berharap tarif PPh badan secara keseluruhan dapat diturunkan menjadi 17-18 persen.

Penurunan tarif itu bisa digunakan sebagai bukti bahwa pemerintah melakukan upaya peningkatan daya saing industri.

Langkah serupa telah ditempuh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

“Apalagi PPh badan kita saat ini terhitung tinggi, yakni sebesar 25 persen,” ujar Dayang.

Dia menjelaskan, jika ada penurunan PPh badan, investasi ke daerah-daerah di Indonesia bisa tumbuh, termasuk Kaltim.

Ini tentunya merangsang perusahaan untuk terus tumbuh. Namun, memang perlu kajian panjang.

“Sejak awal tahun, penurunan PPh badan masih dikaji. Hal itu wajar karena bila penurunan PPh badan akan dilakukan, dibutuhkan perubahan pada undang-undang,” kata Dayang.

Sumber: jppn.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only