Penjualan E-Commerce TGKA Berkibar

Pelaku Industri fast-moving consumer goods (FMCG) optimistis momentum tahun politik bisa menjadi katalis positif bagi penjualan. Pasalnya, nilai belanja terutama dari pemerintah cenderung meningkat saat perhelatan pemilu.

Belanja pemerintah kan merangsang daya beli masyarakat dan akhirnya berdampak terhadap sektor FMCG. Salah satu pelaku industri, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) meyakini kinerjanya akan terdorong oleh pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Tentunya ini berpengaruh juga pada kenaikan daya beli masyarakat dalam jangka pendek,” ungkap Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk, Lianne Widjajaaja, kepada KONTAN, kemarin.

Meski demikian, manajemen Tigaraksa Satria juga berhati-hati dalam mematok target pertumbuhan pendapatan pada tahun ini. Pasalnya, pelaku usaha tetap mengamati perkembangan dan kepastian politik setelah pemilu legislatif dan pilpres. 

Artinya, industri menunggu sampai ada kejelasan tentang rencana atau agenda ekonomi yang lebih konkret dari pemenang pemilu nanti. “Kami harus realistis dan hati-hati, sehingga masih dalam posisi wait and see, ujar dia. 

Satu hal yang pasti, apabila meraba daya beli dengan indikator inflasi, saat ini bisa dibilang relatif aman karena berada di kisaran 3%.

Adapun pemerintah mematok target inflasi pada tahun ini di level 3,5%, dan actual inflation rate pada Januari -Februari 2019 masih dibawah target tersebut. “Itu bagus untuk mendukung daya beli masyarakat,” sebut Lianne.

Segmen e-commerce

Dengan indikator-indikator di atas, emiten bersandi saham TGKA di Bursa Efek Indonesia ini semakin fokus mendongkrak kinerja. Salah satunya dengan memperbanyak pendistribusian produk perusahaan lewat kanal-kanal e-commerce.

Berkaca pada kinerja distribusi melalui saluran e-commerce saat tahap pilot project pada tahun lalu, pendapatan diproyeksikan meningkat signifikan dari lini tersebut. Untuk segmen penjualan buku pendidikan juga berpeluang meneruskan pertumbuhan penjualan tinggi pada tahun ini. Adapun segmen e-commerce berkontribusi 18% dari total pendapatan tahun lalu.

Lianne mengklaim, sepanjang tahun lalu TGKA membukukan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih hingga dua digit. ” Kontribusi penjualan terbesar tetap disumbangkan dari distribusi produk-produk consumer goods, hanya saja pertumbuhan revenue yang signifikan terlihat di lini e-commerce dan segmen penjualan buku pendidikan,” sebut dia.

Namun manajemen Tigaraksa Satria belum bisa merilis laporan keuangan sepanjang 2018 karena masih proses audit. Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III-2018, TGKA berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 8,87 triliun atau naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,36 triliun.

Sumber: Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only