Rupiah Melemah Imbas Potensi Perlambatan Permintaan Domestik

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakartapada Rabu pagi melemah seiring adanya potensi perlambatan permintaan domestik. Rupiah melemah 32 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp 14.112 per USD dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.080 per USD.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan perlambatan penerimaan pajak pada kuartal I-2019 dinilai sebagai indikasi penurunan permintaan dalam negeri.

“Perlambatan penerimaan pajak ini perlu diwaspadai adanya potensi melambatnya permintaan domestik,” ujar Lana dikutip Antara, Rabu (24/4).

Pada realisasi APBN kuartal I-2019, tercatat penerimaan pajak sebesar Rp 248,09 triliun atau tumbuh 1,8 persen (tahun ke tahun/yoy) dibandingkan kuartal I-2018 yang tumbuh sebesar 9,9 persen (yoy). Perlambatan di antaranya karena melambatnya penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas.

Pada kuartal I-2019 ini PPh nonmigas mencapai Rp142,81 triliun atau tumbuh 7,5 persen (yoy), melambat dibandingkan kuartal I-2018 yang mencapai 8,3 persen (yoy). Sementara PPh Pasal 21 tumbuh 15,48 persen, turun dalam dibandingkan kuartal I-2018 yang tumbuh 35,1 persen (yoy), dan PPh final hanya tumbuh 0,1 persen (yoy), turun tajam dari 26,4 persen (yoy) pada kuartal I-2018.

Sedangkan penerimaan PPN tumbuh 15,05 persen (yoy), juga turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 47 persen (yoy). “Perlambatan penerimaan pajak ini ditengarai efek dari restitusi pajak dan laju impor yang melambat. Pada kuartal I-2019, tercatat restitusi sebesar Rp 50,65 triliun atau tumbuh 47,83 persen,” kata Lana.

Lana memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara Rp 14.080 per USD hingga Rp 14.100 per USD. Hingga pukul 09.36 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.120 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp 14.080 per USD.

Sumber : merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only