CIKARANG. PT Astra International Tbk memulai pembangunan Politeknik dan Manufaktur (Polman) Astra di Delta Silicon II Lippo Cikarang, Jawa Barat. Proyek tersebut merupakan bagian dari upaya Grup Astra menyediakan fasilitas vokasi.
Grup Astra mengucurkan dana senilai Rp 600 miliar. “Semuanya dari dana internal,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk dalam Acara Ground Breaking Astra Polman Kampus Delta Silicon di Cikarang, Jumat (10/5) pekan lalu.
Menurut rancang bangun, Polman Astra berdiri di atas lahan seluas 5 hektare (ha) dengan total luas bangunan 47.000 meter persegi. Pengembangannya mencakup asrama, ruang belajar, labolatorium, bengkel dan pabrik pengajaran. Target penyelesaian pembangunan pada tahun 2020.
Pada tahun kedua, Polman Astra di Cikarang beroperasi nanti, Grup Astra menargetkan jumlah siswa mencapai 2.000 orang. Sementara target jangka panjang adalah menampung 5.000 siswa. Perusahaan tersebut menilai kebutuhan tenaga kerja untuk industri saat ini mendekati 18 juta orang.
Sejatinya, Polman Astra di Cikarang melengkapi Polman Astra di Sunter Jakarta Utara dengan jumlah siswa 571 orang. Sejauh ini, ada enam pilihan progam studi Diploma 3 (D3).
Selain menambah kapasitas peserta didik, ke depan Group Astra berniat menawarkan lebih banyak progam studi. Adapun sistem pendidikan vokasi Polman Astra mengadopsi sistem pendidikan vokasi di Jerman dengan beberapa penyesuaian.
Rencana, Grup Astra mengembangkan fasilitas pendidikan vokasi mendapatkan dukungan dari pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah menyiapkan super deductable tax sebesar 200%. “Bagi setiap industri yang membangun Politeknik, biaya opex (operating expenditure) nanti bisa kami atur sebagai tax deductible,” tutur Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dalam kesempatan yang sama.
Pemerintah menilai, beberapa tahun terakhir jumlah politeknik cenderung stagnan. Padahal ketersediaan tenaga kerja menjadi kunci di tengah geliat pertumbuhan industri. Makanya pemerintah menjalin kerjasama dengan 800 perusahaan dari 2.700 SMK.
Namun, pemerintah belum bisa memastikan jadwal pemberlakuan pengurangan pajak jumbo tadi. Menurut catatan KONTAN, pembahasan super deductible tax masih berada di meja Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Pemerintah menargetkan pengenaan insentif bisa terealisasi pada semester I 2019.
Sumber : Kontan
Leave a Reply