Realisasi investasi Mulai Bangkit

JAKARTA. Arus investasi mulai terlihat menggeliat pada kuartal II-2019 badan koordinasi penanaman modal bkpm mencatat realisasi investasi kuartal II-2019 mencapai 200,5 triliun atau naik 13,7% year-on-year secara kuartalan angka itu naik tipis 2,8%.

Dari realisasi investasi itu penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 95,6 triliun atau naik 18,6% sedangkan penanaman modal asing (PMA) sebesar 104,9 triliun atau naik 9, 6% yoy.

kepala BKPM Thomas trikasih Lembong Selasa (30/8) mengklaim kinerja investasi di paruh pertama 2019 berjalan dengan mulus. Sebab tekanan eksternal perang dagang Amerika serikat (AS) dan China yang mereda membuat investor kembali bergairah untuk investasi.

sementara di internal, ketidakpastian politik berkurang pasca pengumuman presiden terpilih di pemilu. Walaupun investor masih melihat fokus pemerintahan ke depan.

“secara siklus politik memang setahun sebelum pemilu investasi pasti melambat maka setelahnya tumbuh atau recovery. Stabilitas ekonomi sudah mulai terjamin kata Thomas Selasa (30/7).

Ia optimis,investasi di paruh kedua 2019 makin deras.Ia menyebut tiga motor pertumbuhan ekonomi baru yang akan berdampak ke investasi. pertama industri smelter atau pengolahan logam. Ekspor nikel Indonesia merupakan tiga terbesar di dunia untuk bahan baja anti karat. Sehingga investasi sektor ini drama cukup lancar.

kedua ekonomi digital.Merebaknya e-commerce baik marketplace maupun modal transportasi online jadi stimulus sektor transportasi,telekomunikasi pergudangan hingga angkutan barang.

ketiga pariwisata dan gaya hidup,sejalan rencana presiden RI Joko Widodo yang akan membuat 10 Bali baru.

menteri keuangan Sri Mulyani sependapat dan optimis investasi akan terus membaik. Apalagi arah kebijakan presiden Joko Widodo di periode kedua ingin membantu investasi, ekspor dan pariwisata.

untuk itu pemerintah telah menggelontorkan insentif fiskal mulai dari tax holiday, tax allowance penurunan tarif pajak penghasilan bagi sektor UMKM, hingga percepatan restitusi pajak. Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan.

ketua umum asosiasi pengusaha Indonesia (apindo) Hariyadi sukamdani yakin jika penurunan suku bunga acuan diikuti dengan turunnya bunga kredit, maka investasi dan konsumsi meningkat

Sumber: Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only