Kadin dan pemerintah akan kawal pasar sawit di Uni Eropa

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan mengawal pasar sawit di Uni Eropa (UE), di tengah tekanan Uni Eropa (UE).

“Hal ini dirasa perlu karena Indonesia merupakan penghasil CPO terbesar, yaitu 40% dari hasil dunia. Tentu saja ini memegang peran besar bagi Indonesia,” ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Rabu (31/7) di Jakarta.

Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang dapat menjadi penyumbang devisa terbesar. Bila industri sawit sulit memasarkan produknya, Rosan menilai efek yang dirasakan akan besar.

Sebab, selain menghasilkan devisa, sawit juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Setidaknya, ada sebanyak 12 juta orang terlibat dalam produksi sawit baik langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, langkah yang dilakukan Kadin adalah bersama dengan pemerintah terus menggencarkan pembangunan berkelanjutan. Indonesia telah menerapkan tata kelola sawit berdasarkan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang bahkan melebihi standard lembaga sertifikasi internasional.

Hanya saja, ISPO masih memiliki kendala, yaitu masalah pendanaan dan masalah akses yang kadang penuh tantangan karena 57% smallholders berada di hutan, sehingga transportasi susah.

“Walau begitu, kami akan mengusahakan bagaimana caranya tantangan untuk kelapa sawit bisa diselesaikan. Apalagi kelapa sawit memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan-perusahaan besar, smallholders, juga BUMN,” tambah Rosan.

Dirinya juga meminta untuk pemerintah dan instansi terkait terus memberikan terobosan dan dukungan agar industri kelapa sawit tetap tumbuh.

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only