Ini cuitan perang dagang Trump yang picu reaksi negatif pasar finansial global

NEW YORK. Perang dagang antara AS dengan China sepertinya masih jauh dari kata usai. Kemarin (1/8), Presiden AS Donald Trump kembali mengumumkan hal yang mengejutkan. Yakni akan menetapkan 10% pajak tambahan atas barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar.

Mengutip Bloomberg, pajak impor baru ini, yang kemudian disebut Trump akan ‘melampaui’ 25%, akan diberlakukan mulai 1 September mendatang. Barang-barang yang masuk dalam daftar pajak impor antara lain smartphone, laptop dan pakaian anak-anak. Barang-barang ini akan berada pada daftar teratas untuk barang-barang impor China yang sudah dikenai pajak 25% senilai US$ 250 miliar. Ini artinya, hampir semua perdagangan dengan China akan dikenakan pajak baru.

Ancaman ini menandai eskalasi terbesar yang diambil oleh pemerintahan Trump. Banyak pihak yang terkejut dengan pengumuman ini, mengingat telah dilakukannya gencatan senjata antara kedua belah pihak sejak Trump bertemu Xi Jinping, di Osaka pada akhir Juni lalu.

Sentimen ini juga menyeret pasar finansial global, di mana tiga indeks utama bursa AS ditutup melorot sekitar 1%. Tak hanya itu, yield obligasi AS juga mengerucut. Di pasar komoditas, harga minyak juga anjlok hampir 8% dan merupakan penurunan tertajam satu hari dalam lebih dari empat tahun.

Dalam tweet-nya, Trump mengatakan bahwa China belum memenuhi janji yang dibuat Xi di Osaka untuk membeli barang-barang pertanian AS dan menghentikan ekspor fentanyl ilegal. Dia juga menegaskan kepada wartawan, dirinya tidak peduli sama sekali dengan reaksi negatif di pasar finansial.

Enam orang yang familiar dengan isu ini mengatakan, selama pertemuan dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Shanghai awal pekan ini, pihak China juga tidak mengajukan proposal baru. Kondisi itu menyebabkan jalan buntu terkait pembicaraan mengenai substansi kesepakatan yang dicapai kedua pihak. Inilah yang mendorong pemerintah AS untuk meningkatkan tekanan lebih lanjut pada Beijing pada pertemuan Gedung Putih, Kamis.

Di hadapan wartawan Trump mengatakan tidak ada rencana untuk menarik keputusan yang dibuat di Osaka yang memungkinkan lebih banyak penjualan oleh pemasok produk-produk tidak sensitif AS ke perusahaan telekomunikasi raksasa China yang masuk daftar hitam, Huawei Technologies Co.

Kendati demikian, Trump dalam serangkaian tweet yang mengumumkan tarif baru, tetap membuka pintu bagi China untuk perundingan lebih lanjut. “Kami menantikan untuk melanjutkan dialog positif dengan China mengenai Kesepakatan Perdagangan yang komprehensif, dan saya yakin masa depan antara kedua negara akan menjadi sangat cerah!” cuitnya.

Tak lama kemudian, Trump kembali mengeluh bahwa Xi tidak “bergerak cukup cepat” terkait masalah ini.

Baik pihak China dan AS mengatakan, setelah pembicaraan minggu ini bahwa para negosiator mereka akan berkumpul kembali di Washington pada awal September mendatang. Orang-orang yang dekat dan terlibat dengan pemerintah AS mengatakan, mereka masih berencana untuk melanjutkan perundingan tersebut.

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only