YLKI Sindir Pemerintah Minta Harga Tiket Pesawat Turun tapi PPN Tidak Dihapus

JAKARTA, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah ikut andil dalam menurunkan harga tiket pesawat, dengan menghapus pajak penambahan nilai (PPN) pada tiket.

Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, dalam komonitas penerbangan internasional tidak ada harga tiket dikenakan PPN, sehingga diharapkan dapat menghapus pajak tersebut untuk menurunkan harga tiket pesawat.

“Pemerintah jangan mau menang sendiri, minta dikurangi ini-itu tapi enggak mau hapus PNN. Kalau itu dihapus maka penurunannya signifikan,” ujar Tulus di Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Menurut Tulus, bisnis penerbangan merupakan industri padat modal dan padat teknologi, sehingga diperlukan kebersinambungan dalam menjalankan roda bisnisnya.

“Jadi enggak mungkin tarif di bawah cost produksi,” ucap Tulus.

Diketahui, pemberian diskon harga tiket pesawat dinilai belum maksimal.

Keputusan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (8/7/2019), diputuskan ada penurunan harga tiket pesawat Lion Air dan Citilink sebanyak 50 persen dari tarif batas atas (TBA).

Diskon 50 persen itu berlaku untuk 11.626 kursi.

“Konkretnya berapa flight, kalau kita lihat jadwal tertentu tadi, maskapai Citilink itu total per hari adalah 62 flight per hari, total kursinya adalah 3.348 seat. Untuk Lion Air Group, akan ada 146 flight per hari, seat total 8.278 seat,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono saat konferensi pers di kantornya, Senin (8/7/2019).

Diskon 50 itu berlaku untuk jadwal keberangkatan penerbangan di setiap Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 10.00-14.00. Rencananya penurunan tarif penerbangan LCC ini berlaku mulai, Kamis (11/7/2019).

Sumber : tribunnews.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only