Industri Tekstil Bisa Diselamatkan Lewat Bantuan Pemerintah

JAKARTA, Industri tekstil dalam negeri kalah saing karena diserang produk impor yang terus membanjiri pasar domestik. Pertumbuhan industri tekstil dalam tiga tahun terakhir ini stagnan dan banyak pelaku usaha tekstil yang mengalami kebangkrutan terutama pelaku tekstil hulu.

Banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing, disamping itu banyak perusahaan tekstil yang terlilit utang sehingga mengalami kemunduran.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Johny Darmawan mengatakan, industri tekstil merupakan industri prioritas dalam perekonomian Indonesia dan masuk ke dalam percontohan industri 4.0. Industri tekstil dinilai masih dibutuhkan dalam mendorong ekonomi Indonesia.

Meskipun industri tekstil kalah saing tetapi industri tekstil masih mempunyai peluang untuk diselamatkan dimana kuncinya ada di pemerintah. Menurut dia, perusahaan yang terlilit utang seperti Duniatex bisa bangkit dan kembali berdaya saing apabila didukung support pemerintah.

Dunia usaha tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan pemerintah karena pemerintahlah yang bisa menyelamatkan industri tekstil dari kemunduran. “Saat ini, industri tekstil memang butuh bantuan dari pemerintah dan harus dilindungi dan tidak bisa dibiarkan bangkrut,” ujar dia kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (23/9).

Ia mengatakan, ada tiga hal yang dibutuhkan industri tekstil yaitu perluasan akses pasar ekspor melalui free trade agreement (FTA), diberikan insentif pajak (tax) baik tax allowance atau tax holiday dan diberikan kemudahan perizinan investasi. Ketiga hal tersebut sangat dibutuhkan industri tekstil agar bangkit dari kemunduran.

Perluasan akses pasar ekspor penting karena ekspor bisa meningkatkan daya saing, banyak pelaku usaha tekstil yang terus mendesak pemerintah agar memperbanyak FTA dan meminta pasar baru tujuan ekspor.

sumber: investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only