Dampak Mengerikan Jika Unjuk Rasa Terus Berlanjut ke Sektor Ekonomi

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menyebut bahwa rangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi akhir-akhir ini membuat investor ogah masuk Indonesia. Termasuk investor yang mau merelokasi industri dari China akibat perang dagang.

“Persepsi dari investor yang mau melakukan relokasi sebagai dampak dari perang dagang. Kalau dikatakan ada pengaruhnya mungkin iya. Jadi salah satu pertimbangannya adalah stabilitas keamanan, stabilitas politik,” ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (2/10).

Namun, dia menegaskan bahwa yang jauh lebih berpengaruh terhadap minat investasi yaitu faktor-faktor yang lebih fundamental. Faktor fundamental yang dimaksud Faisal, seperti ketersediaan infrastruktur, tenaga kerja, kemudian insentif pajak dan nonpajak, juga logistik.

“Hal itu lebih banyak berpengaruh. Sementara dari sisi stabilitas keamanan saya pikir masih relatif terbatas. Karena sepanjang secara makro karena Indonesia ini luas sementara investasi itu kan dia spesifik di daerah-daerah tertentu. Kalau sejauh ini belum terlalu banyak dampak negatif,” urai dia.

Meskipun demikian, jika rangkaian aksi unjuk rasa terus terjadi, maka akan berpotensi mengganggu minat investor untuk masuk ke Indonesia. “Tapi kalau seandainya kalau terjadi terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang, tidak ada kecenderungan untuk membaik, ini kemudian bisa mengkhawatirkan,” ungkapnya.

“Apalagi misalnya kemarin sempat ada rusuh di Papua. Itu kalau tidak segera diselesaikan itu bisa jadi berdampak pada persepsi stabilitas keamanan dan juga politik,” kata dia.

Meskipun rangkaian unjuk rasa yang terjadi belum berdampak pada investasi langsung atau FDI, tapi akan berdampak pada investasi di pasar modal. Mengingat investasi portofolio amat sensitif terhadap isu-isu keamanan.

“Terhadap bursa itu biasanya langsung ada dampaknya. Kalau portofolio itu kan memang sifatnya gampang berpindah dan dia sensitif terhadap isu-isu termasuk keamanan, stabilitas politik dan sebagainya,” imbuhnya.

Pergerakan modal keluar alias capital outflow kemudian akan berdampak pada nilai tukar Rupiah. “Itu (rangkaian unjuk rasa) memengaruhi neraca investasi portofolio kita dan itu dampaknya nanti ke rupiah. Jadi makanya nilai tukar rupiah juga cenderung melemah akhir-akhir ini dampak dari capital outflow,” tandas dia.

Sumber : merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only