Menimbang Kandidat Dirjen Pajak yang Baru

JAKARTA. Jabatan Robert Pakpahan sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak akan segera berakhir. Sejumlah nama bermunculan sebagai calon orang nomor satu di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Pemelihan Dirjen Pajak akan melalui beberapa tahap. Kemudian, Menteri Keuangan (Menkeu) akan mencalonkan beberapa nama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selanjutnya, Presiden akan mengumumkan Dirjen Pajak terpilih melalui Ketua Tim Ahli Wakil Presiden.


Staf Ahli Menkeu Bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo disebut-sebut sebagai calon paling kuat menduduki kursi Dirjen Pajak. Secara struktural, Suryo punya posisi yang sangat menguntungkan. Telebih, jika melihat tradisi di Kementerian Keuangan, pengisi posisi Dirjen biasanya muncul setelah menjabat sebagai Staf Ahli Menkeu.
Namun bukan kali ini saja Suryo digadang-gadang sebagai Dirjen Pajak. Sebelumnya, saat Ken Dwijugiasteadi lengser sebagai Dirjen Pajak, nama Suryo juga menjadi kandidat terkuat. Cuma, secara mengejutkan alah Robert Pakpahan yang terpilih.
Pengamat Perpajakan Universitas Pelita Harapan (UPH) Ronny Bako mengatakan, sebaiknya Menkeu mengajukan tiga nama untuk calon Dirjen Pajak. Dan, kandidatnya berasal dari internal Direktorat Jenderal Pajak karena mereka lebih memahami secara substansial perpajakan.
Selain itu, mereka bisa menyampaikan informasi kepada masnyarakat soal pengembangan penerimaan pajak setiap bulan dengan mumpuni. “Ke depan, saya rasa Dirjen Pajak harus terbuka dan sering tampil. Penerimaan negara adalah hal yang fundamental, jadi sosok Dirjen Pajak harus paham substansi perpajakan,” ungkap Ronny kepada KONTAN, Minggu (6/10).


Menurut Roony, ada dua nama terkuat di internal Pajak yang memenuhi kriteria tersebut, yakni Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, kemudian Yunirwansyah, Direktur Peraturan Perpajakan II.


Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menyebutkan, Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak perlu merumuskan terlebih dahulu kondisi objektif dan tantangan pajak ke depan untuk menyusun kriteria Dirjen Pajak yang cocok. Setelah itu, barulah mencari orang yang tepat dengan makanisme yang matang.


Yustinus bilang, ada dua skema untuk mencari Dirjen Pajak, yakni lewat mutasi atau diambil dari pejabat terkait dan seleksi terbuka. “Dengan kompleksitas tantangan, saya pilih dilakukan seleksi terbuka saja, seluruh pejabat eselon II yang ada dan pejabat eselon I ikut seleksi,” ujar dia.


Tapi, Yustinus memandang Suryo Utomo dan Staf Ahli Menkeu Bidang Peraturan dan penegakan Hukum Pajak Awan Nurmawan Nuh sebagai calon paling kuat untuk mengisi posisi Dirjen Pajak.
Namanya dijagokan sebagai salah satu kandidat kuat untuk menjabat Dirjen Pajak, Suryo memilih tak mau menanggapi hal tersebut. Dia juga tidak ingin berkomentar apalagi berspekulasi soal namanya maupun calon lain Dirjen pajak yang muncul ke publik belakangan ini.


Sumber : Harian Kontan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only