Target setoran PNBP minerba bakal meleset

JAKARTA. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor mineral dan batubara (minerba) tahun ini berpotensi gagal mencapai target. Sejauh ini, pencapaian target sejauh ini, pencapaian pnbp meredup dibandingkan tahun 2018.

Direktur penerimaan minerba kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) Johnson pakpahan mengungkapkan, realisasi PNBP minerba hingga 30 september 2019 baru mencapai RP 29,74 trilliun jumlah itu setara dengan 68,76% dari target PNBP tahun ini yang sebesar RP 43,26 trilliun.

Pencapaian itu lebih rendah dari realisasi PNBP minerba tahun lalu, per 13 september 2018 saja sudah menyentuh rp 33,55 triliun atau mencapai 104,5% dari target tahunan kala itu RP 32,1 trilliun.

Hingga penghujung tahun 2018, realisasi PNBP minerba mencapai RP 50 trilliun atau 156% dari target. “tahun lalu, baru september saja, kami sudah melewati target tahunnan, “kata johnson, jumat (4/10). Melemahnya PNBP minerba karena harga komoditas yang kian turun, terutama batubara. Apalagi, selama ini batubara menjadi penyumbang PNBP dominan dengan porsi sekitar 80%.

Per september 2019, harga batubara acuan (HBA) sudah jauh dibawah asusmsi, yakni sebesar US$ 65,79 per ton. Jika kita perhatikan, rata-rata HBA sejak januari-september sudah US$ 77 per ton,” terang johnson.

Nilai tersebut di bawah asumsi HBA untuk penghitungan target PNBP tahun ini yang sebesar US 80$. Perhitungan PNBP juga mempertimbangkan asumsi kurs rupiah terhadap dollar amerika serikat (AS) yang sebesar RP 15000 namun sejauh ini, rata-rata nilai tukar rupiah RP 14.173,3 per dollar AS. “ kurs juga sudah berubah,” sambung johnson.

Sedangkan dari sisi produk si batubara,Johnson menyatakan todak akan memaksa produksi emas hitam tersebut sesuai target tahun ini sebesar 540 juta ton. Selain memperhatikan faktor konservasi, produksi batubara tergantung pada rencana bisnis masing-masing perusahaan, yang juga ikut terpengaruh oleh kondisi pasar.”ditjen minerba tetap memperhatikan seluruh aspek tambang agar terjaga keseimbangan antara penerimaan negara dan konservasi,” terang johnson.

Kendati begitu, johnson menegaskan tidak akan merevisi target PNBP pada tahun ini. Kementerian ESDM memperkirakan realisasi PNBP hanya akan mencapai 90% dari target. “tidak akan (merevisi target). Nanti kita sampaikan saja. Ini karena faktor eksternal yang tidak bisa kita kendalikan. Nanti kita jelaskan melalui prognosa capaian,” jeals johnson.

Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) irwandy arif menegaskan target PNBP susah tercapai. Dengan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, Irwandy memprediksi pergerakan HBA sisa tahun ini masih sulit meningkat. Bahkan, proyeksi harga batubara hingga akhir tahun hanya di rentang US$ 60-US$ 80 PER TON.

Sumber: Harian kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only