Sri Mulyani Pantau Dana Repatriasi Agar Tak Kabur dari RI

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah berbicara langsung dengan para investor yang melakukan repatriasi dalam program tax amnesty 2016 lalu. Diskusi tersebut dalam rangka waktu tenggang dana repatriasi yang akan berakhir pada akhir Desember 2019.

Para peserta tax amnesty diwajibkan membawa pulang dana maupun aset yang selama ini terparkir di Indonesia dengan meletakkannya di instrumen keuangan melalui channel perbankan tanah air. Repatriasi adalah dana yang kembali ke Indonesia dan diinvestasikan di dalam negeri.

“Ini kita sudah bicarakan cukup lama dengan pemilik dana,” kata Sri Mulyani di lapangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Holding period tertuang dalam PMK No.141/PMK.03/2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No.16/2016 tentang Pengampunan Pajak.

Tax amnesty dibagi menjadi tiga periode. Pertama adalah pada Juli hingga akhir September 2016, periode kedua jatuh Oktober hingga 31 Desember 2016, dan ketiga pada Januari sampai 31 Maret 2017.

Selama sembilan bulan pelaksanaan tax amnesty, total aset yang dideklarasikan adalah Rp 4.881 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari deklarasi dalam negeri Rp 3.697,94 triliun, deklarasi luar negeri Rp 1.036,37 triliun, dan dana repatriasi Rp 146,69 triliun.

Pemerintah menetapkan dana itu tidak boleh di bawa lagi ke luar negeri minimal tiga tahun. Periode ini disebut dengan lock-up atau holding period.

Dengan masa penahanan yang akan berakhir, banyak kalangan yang menilai jika Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan yang membawahi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tidak mengambil aksi apapun yang berdampak pada dana tersebut kembali ke luar negeri.

Sri Mulyani pun meminta kepada Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Lukcy Alfirman dan Dirjen Pajak Robert Pakpahan untuk meninjau langsung mengenai dana repatriasi tax amnesty yang selama ini ada di instrumen keuangan tanah air.

“Nanti tolong minta sama Pak Lucky saja yang melakukan tracking dengan Pak Robert mengenai penempatan selama ini. Jadi banyak yang sudah dilakukan investasinya di Indonesia,” ungkap dia.

Sumber : Detik Finance

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only