Insentif Sudah Habis-Habisan, Kok Proyek Kilang Masih Mandek?

Jakarta, Periode pertama masa kepemimpinan Jokowi – JK hampir berakhir. Namun belum ada satu kilang pun yang berhasil dibangun.

Padahal sudah banyak insentif yang diberikan pemerintah untuk mempercepat pembangunan kilang. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan kilang masuk ke dalam sektor yang bisa mendapatkan fasilitas tax holiday.

“Biaya kilang kan biasanya cukup tinggi, cukup besar, dia bisa mendapatkan tax holiday tergantung dari nilai investasinya. Ya kalau di atas Rp 30 triliun bisa mendapatkan bebas Pph badan hingga 20 tahun, sampai plus 2 tahun Pph badannya itu 50%. Jadi bisa dapat itu,” ungkapnya Kamis, (10/10/2019).

Menurutnya insentif ini sudah mulai berlaku sejak tahun 2018, dalam upaya mempercepat pembangunan kilang. Tujuannya adalah untuk menekan angka impor bahan bakar minyak, sehingga RI bisa mengolah crude di kilang yang sudah terbangun.

“Udah dari tahun 2018, makanya kita mengundang bangun kilang. Kalau udah selesai bangun kilang crudenya diamankan, kalau enggak kita impor terus berarti,” imbuhnya.

PT Pertamina (Persero) tengah menyelesaikan empat proyek pengembangan kilang minyak atau Refinery Development Master Plan (RDMP), salah satunya adalah RDMP Balikpapan yang dikalim progressnya paling positif. Proyek kilang kilang Balikpapan yang sudah mulai pembangunan ditargetkan rampung tahun 2023 mendatang.

Lalu, terdapat dua kilang baru atau proyek Grass Root Refinery (GRR) yakni kilang Bontang dan Kilang Tuban. Progres kedua kilang ini juga memprihatinkan, Bontang masih dalam pembahasaan pembentukan JV sementara Tuban sempat tersandung masalah lahan.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only