Sri Mulyani Akan Kejar Pajak Netflix, Ikuti Langkah Australia dan Singapura

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung investasi bisnis perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair dan Overhaul/MRO) asing dengan memberikan keringanan pajak atau “tax holiday”.

“Kami BKPM siap membantu untuk merealisasikan investasinya di Indonesia,” kata Kepala Seksi Fasilitas BKPM Andi Bardiansyah dalam Media Visit FL Technics di Tangerang, Selasa.

Berdasarkan Peraturan BKPM Nomor 1 Tahun 2019, investasi di bidang perawatan dan perbaikan pesawat mendapatkan “tax holiday”.

“Berdasarkan peraturan tersebut, bidang usaha MRO dimasukkan sebagai bidang usaha yang bisa mendapatkan ‘tax holiday’, pemerintah Indonesia memprioritaskan untuk dikembangkan investor asing dan domestik,” katanya.

Menurut dia, industri MRO adalah industri yang memiliki efek berlapis (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional seiring dengan kebutuhan yang selalu meningkat tiap tahunnya.

Karena itu, Andi mengatakan pihaknya berkomitmen apabila terdapat kendala bagi investor asing dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

“Tentu kami akan dukung, Kami di BKPM siap memfasilitasi jika ada kendala untuk merealisasikan investasi,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya akan menerjunkan tim untuk membantu mempermudah investasi, terutama di daerah.

“Ini ada beberapa peraturan yang di daerah dirasa cukup menghambat invetasi. Dalam satu dua tahun terakhir, sudah mempersiapkan tim untuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi perusahaan. Kita harapkan dengan adanya bantuan pusat dan didukung Kementerian Koordinator Perekonomian, permasalahan tersebut bisa diatasi,” ujarnya.

Salah satu perusahaan MRO yang telah membangun hanggar di Indonesia adalah FL Technics dengan nama FL Technics Indonesia (PT Avia Technics Dirgantara) yakni perusahaan asal Lithuania.

Andi menyebutkan mulai 2014 sampai Kuartal II 2019, Lithuania memiliki posisi peringkat 76 dengan nilai investasi 3,8 juta dolar AS.

FL Technics Indonesia memulai bisnis MRO di Indonesia sejak 2015 bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II dalam penggunaan lahan untuk diubah jadi hanggarnya yang sebelumnya adalah hanggar maskapai Batavia Air.

Hanggar seluas 9.000 meter persegi tersebut mampu menampung perbaikan dan perawatan tiga pesawat berbadan sedang (narrow body) sekelas Airbus A320 dan Boeing 737.

CEO FL Technics Indonesia Martynas Grigalavicius mengatakan pihaknya akan membangun hanggar baru yang bisa menampung kapasitas maksimal 10 pesawat di April 2020.

Dengan demikian, dia berharap bisa membukukan pendapatan 40 juta dolar AS.

“Total apabila kita kombinasikan operasi secara penuh, kita bisa bukukan 40 juta dolar AS setahun,m yang bisa memuat hingga delapan, sembilan atau 10 tergantung ukuran,” katanya.

Untuk membangun hanggar tersebut, Martynas menyebutkan pihaknya harus menggelontorkan dana sebesar 20 juta dolar AS.

Sumber : ANTARA

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only