AS Balas Pemberlakuan Pajak Digital oleh Perancis

NEW YORK – Pejabat perdagangan Amerika Serkat mengajukan tarif baru hingga 100 persen untuk produk impor asal Prancis, Senin (2/11/2019) waktu setempat.

Pengajuan tarif tersebut dipicu laporan mengenai pajak digital yang baru diberlakukan oleh Prancis untuk perusahaan-perusahaan digital sejenis Google dan Facebook. Laporan tersebut menyatakan pajak digital menjadi salah satu penghalang dalam perdagangan di antara kedua negara.

Dikutip dari CNN, daftar dari produk yang diajukan untuk dikenaikan tarif cukup banyak, mulai dari beragam keju, produk kecantikan, tas tangan, hingga sparkling wine seperti sampanye.

Langkah AS tersebut bakal meningkatkan tensi perdagangan antar benua. Sebab sebelumnya, Negeri Paman Sam telah menerapkan tarif untuk produk impor asal Eropa senilai 7,5 miliar dollar AS termasuk wine asal Prancis, keju parmesan Italia, hingga whisky asal Skotlandia pada Oktober lalu. Tarif tersebut diberlakukan lantaran Eropa memberlakukan subsidi bagi produsen pesawat, Airbus.

Pengenaan tarif baru oleh AS dikhawatirkan bakal menjadi ganjalan lebih lanjut bagi hubungan perdagangan antara negara-negara anggota Uni Eropa dengan AS. Sebab Juli lalu, Presiden Trump pun telah mengancam Prancis dengan menyatakan bakal melakukan tindakan balasan jika Prancis berakhir memberlakukan pajak digitalnya.

“Saya tidak akan mengizinkan orang mengambil keuntungan dari perusahaan Amerika,” ujar dia Selasa (3/12/2019).

“Jika ada yang berhak mengambil keuntungan dari perusahaan Amerika, itu adalah kami, bukan Prancis,” lanjut dia.

Adapun Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan Uni Eropa bersedia untuk melakukan tindakan membalas atas sanksi yang diterapkan AS. Dalam sebuah wawancara dengan radio, Le Maire mengatakan pengajuan tarif baru oleh AS tak bisa diterima. Pihaknya juga mengaku telah membagi pandanganya dengan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer.

“(Tarif baru) bukan apa yang diharapkan dari sekutu, bukan apa yang diharapkan dari Amerika Serikat,” kata Le Maire.

Komisi Eropa dukung tindakan Prancis.

Salah satu juru bicara Uni Eropa Daniel Rosario mengatakan Uni Eropa melalui Komisi Eropa mendukung Prancis. Dia mengatakan, Uni Eropa akan bertindak dan bereaksi sebagai satu kesatuan, dan akan tetap bersatu.

Rosario mengatakan Uni Eropa akan berdiskusi langsung dengan Amerika Serikat tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan dan menghindari konfrontasi.

Meski begitu, ancaman tarif baru menyebabkan saham mewah Prancis turun. Saham Hermes (HESAF) dan juga perusahaan pemilik merek Gucci, Kering (PPRUF) merosot lebih dari 2 persen di bursa saham Paris. LVMH (LVMHF), pemilik merek Lous Vuitton yang memproduksi barang-barang dari kulit hingga sampanye, turun 2,1 persen.

Sumber : Kompas.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only