Penerimaan Pajak Anjlok, Kementerian pun Diminta Berhemat

Pemerintah di tahun ini memproyeksikan terjadi kekurangan penerimaan (shortfall) yang lebih lebar dari perkiraan. Shortfall tersebut karena penerimaan pajak tahun ini mengalami tekanan.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, untuk sepanjang tahun ini diproyeksi defisit anggaran mencapai hingga 2,2%. Defisit melebar dilakukan pemerintah agar tidak mengganggu belanja negara.

Oleh karenanya, ia meminta para Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menghemat anggaran dan tidak membuat program baru yang tidak penting. Ia berharap program yang dijalankan adalah yang sudah difokuskan saat ini.

“Ini bukan potong anggaran. Tapi buat anggaran fokus pada program prioritas dan bukan kepada unit,” ujarnya di Kementerian Keuangan, Selasa (10/12/2019).

Menurutnya, selama ini banyak K/L yang mempunyai ide membuat program baru sehingga anggaran terpakai dengan sia-sia karena tidak fokus.

“Semua efisiensi itu harus ada self securitinya nya, K/L tidak keluarkan yang tidak perlu. Biasanya K/L kan tidak pernah kekurangan ide brilian bikin program baru. Bikin ini, bikin itu, ada sajalah,” kata dia.

Efisiensi ini akan segera dimulai di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun tidak bisa secara langsung tapi bertahap.

“Kita akan lakukan ini secara bertahap, 2020 belum bisa tapi kita akan gunakan baseline kita sekarang dan kita akan lakukan konversi dan secara penuh dipakai perencanaan dan penganggaran 2021,” tegasnya.

Sumber : CNBC Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only