Setoran Pajak 2019 Seret, Sri Mulyani Janji Tidak Bakal Rem Insentif

JAKARTA, – Kinerja penerimaan pajak pada tahun lalu hanya tumbuh 1,4% dan memenuhi 84,4% dari target. Realisasi penerimaan yang tertekan tidak akan langsung membuat pemberian insentif direm pada tahun ini.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat merilis kinerja APBN 2019. Menurutnya, pajak tidak hanya semata untuk kepentingan mengumpulkan penerimaan tapi juga memberikan dukungan kepada perekonomian melalui insentif.

“Walaupun penerimaan pajak kita mengalami tekanan di hampir semua sektor, pajak tetap mampu melakukan fungsinya untuk dorong kegiatan investasi,” katanya di Kantor Kemenkeu.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan kebijakan insentif akan tetap dijalankan pada tahun ini. Pasalnya, berkaca dari kebijakan tahun lalu, insentif atau fasilitas pajak banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Salah satunya adalah fasilitas restitusi dipercepat.

Menurutnya, adanya restitusi dipercepat membuat perusahaan-perusahaan bisa ‘bernapas’ yang cukup baik karena cash flow relatif terjaga di tengah besarnya tekanan ekonomi. Dia pun berharap performa perusahaan-perusahaan tersebut bisa rebound pada tahun ini.

Selain itu, insentif lain juga akan terus diberikan dan dampaknya dapat segera terasa dalam jangka pendek. Pemberian tax holiday dan tax allowance menjadi pemantik kegiatan investasi lebih deras ke Tanah Air.

Selanjutnya, sektor UMKM juga telah mendapat penurunan tarif PPh final menjadi 0,5%. Kegiatan usaha yang beririsan dengan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan riset juga bisa menikmati insentif super tax deduction.

Sri Mulyani lantas memaparkan salah satu dampak dari pemberian insentif tax holiday. Hingga akhir tahun, jumlah komitmen investasi yang dikantongi pemerintah terus bertambah dan diharapkan pelaku usaha segera melakukan realisasi investasi dalam jangka dekat.

“Untuk tax holiday sudah ada 65 komitmen dengan nilai investasi mencapai Rp1.102 triliun. Dari insentif tersebut diperkirakan akan menyerap 54.000 tenaga kerja Indonesia,” Imbuhnya. 

Sumber: DDTC.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only