Kurangi Ketimpangan, Bos IMF Bilang Pajak Orang Kaya Bisa Dinaikkan

JAKARTA, – Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan peningkatan pajak untuk orang kaya bisa menjadi salah satu langkah yang bisa ditempuh untuk mengurangi ketimpangan.

Selama satu dekade terakhir ketimpangan menjadi salah satu tantangan paling kompleks dan menjengkelkan dalam ekonomi global. Menurutnya, untuk mengatasi ketidaksetaraan membutuhkan pemikiran ulang. Hal pertama yang bisa diambil terkait kebijakan fiskal dan perpajakan yang progresif.

“Perpajakan progresif adalah komponen kunci dari kebijakan fiskal yang efektif. Di bagian atas distribusi pendapatan, penelitian kami menunjukkan bahwa tarif pajak marginal dapat dinaikkan tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” katanya, dikutip dari IMFBlog, Senin (13/1/2020).

Selain itu, dalam konteks fiskal menyeluruh, pemanfaatan instrumen digital dalam pengumpulan pajak juga dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk meningkatkan pendapatan domestik. Mengurangi korupsi, sambungnya, juga dapat meningkatkan pengumpulan dan meningkatkan kepercayaan pada pemerintah.

Dia mengingatkan aspek yang paling penting adalah strategi tersebut dapat mengamankan sumber daya yang diperlukan untuk berinvestasi dalam memperluas peluang bagi masyarakat dan individu yang tertinggal.

Georgieva juga mengatakan penganggaran berdasarkan gender juga menjadi alat fiskal lain yang berguna dalam mengurangi ketimpangan. Pemerintah dapat menggunakan penganggaran gender untuk menyusun pengeluaran dan perpajakan dengan cara-cara untuk memajukan kesetaraan gender, bahkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja.

Dia mengatakan kesenjangan kesempatan, ketimpangan antargenerasi, ketimpangan antara perempuan dan laki-laki, serta ketimpangan pendapatan dan kekayaan hadir di tengah masyarakat. Sayangnya, ketimpangan itu justru tercatat tumbuh di banyak negara.

“Berita baiknya adalah kita memiliki alat untuk mengatasi masalah ini, asalkan kita memiliki keinginan untuk melakukannya. Terlepas dari kesulitan politis dalam mengimplementasikan reformasi, imbalan untuk pertumbuhan dan produktivitas sepadan dengan usaha,” jelas Georgieva.

Selain kebijakan fiskal dan perpajakan yang progresif, Georgieva juga menyoroti semakin relevannya kebijakan belanja sosial dalam mengatasi ketimpangan. Ketika dijalankan dengan bener, sambungnya, belanja sosial dapat memainkan peran mendasar untuk mengurangi ketimpangan pendapatan dan dampak buruknya pada ketimpangan kesempatan dan kohesi sosial.

Aspek ketiga yang bisa dijalankan untuk mengurangi ketimpangan adalah reformasi pada struktur ekonomi. Langkah ini untuk mengurangi ketimpangan dengan meminimalkan kesenjangan regional dan mempersiapkan pekerja untuk mengisi semakin banyak pekerjaan ramah lingkungan.

Sumber: ddtc.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only