Lagi-lagi Kehilangan Momentum Investasi

JAKARTA. Merebaknya wabah virus korona (Covid-19) di China, memicu keluarnya investor dari negara tersebut. Indonesia sebenarnya bisa memanfaatkan peluang ini. Namun lagi-lagi Indonesia bisa kehilangan momentum untuk menarik peluang limpahan investasi.

Indonesia juga memiliki tantangan berat. Sebab, jumlah pasien Covid-19 di Tanah Air terus bertambah. Di sisi lain, pemerintah juga lamban merealisasikan janji stimulus dan insentif penangkal perlambatan ekonomi akibat wabah virus korona baru.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roselani mengatakan, China menjadi salah satu negara yang paling digandrungi oleh kalangan investor. Namun, rartusan industri asal Jerman memutuskan batal investasi di China. “Dari 500 perusahaan Jerman itu, seperempatnya akan (memilih lokasi) ke Asia,” ujar Rosan di Kantor Presiden, Rabu (11/3).

Ini menjadi peluang baik untuk Indonesia. Menurutnya, kesempatan tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki sejumlah daya tarik dalam investasi.

Rosan menegaskan Indonesia selalu menjadi pilihan pertama dalam tujuan investasi. Namun, saat ini masih terhambat pada masalah perizinan. “Memang Indonesia mempunyai banyak kendala di regulasi,” terang Rosan.

Pemerintah saat ini berupaya untuk menyederhanakan perizinan investasi di dalam negeri lewat omnibus law di Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja maupun RUU Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan. Namun hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan dua calon beleid sapu jagat tersebut bakal dibahas dengan parlemen.

Dari 500 perusahaan Jerman, seperempatnya akan ke Asia.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pihaknya mengubah strategi investasi tahun ini dengan melebarkan sayap ke negara-negara non mitra utama dan menggeber investasi dari dalam negeri.

Ada beberapa negara yang disasar pemerintah. Terutama, negara Eropa dan Timur Tengah. Juga negara-negara yang tahun lalu banyak berinvestasi di Indonesia seperti Singapura, Korea, dan Jepang.

Ketiga negara itu memang masuk dalam daftar negara terjangkit Covid-19 Namun, Bahlil mengaku tak terlalu khawatir. Pasalnya, negara-negara tersebut tidak langsung melakukan isolasi besar-besaran seperti yang dilakukan China. Ketiganya hanya mengunci wilayah tertentu sehingga aktivitas lainnya masih tetap berjalan normal.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only