Pengamat memprediksi pelaporan SPT Tahunan bisa capai 72,9% di tahun ini

JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mencatat realisasi peyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) oleh wajib pajak (WP) mencapai 9 juta sampai dengan Senin (6/4).  

Adapun tenggat waktu lapor SPT Tahunan baik bagi wajib pajak orang pribadi, maupun wajib pajak badan yang jatuh pada tanggal 30 April 2020. Untuk wajib pajak orang pribadi, waktu jatuh tempo itu merupakan relaksasi dari otoritas pajak yang sebelumnya berakhir pada 31 Maret 2020.

Kendati demikian, pencapaian SPT Tahunan sampai dengan hari ini turun 21,05% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 11,4 juta SPT.   Untuk wajib pajak orang pribadi baik karyawan maupun non-karyawan per hari ini mencapai 8,78 juta SPT Tahunan, lebih rendah 20% dibanding 6 April 2019 sebanyak 11,06 juta SPT Tahunan. 

Meski tercatat lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, otoritas pajak optimistis realisasi SPT Tahunan bisa capai tingkat kepatuhan formal wajib pajak di level 80%-85% dari jumlah SPT yang terlapor sebanyak 19 juta WP.

Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC) Darussalam mengatakan, di tahun ini target rasio kepatuhan formal memang ditargetkan sebesar 80%. 

Dalam rangka mencapai hal tersebut telah banyak yang dilakukan oleh Ditjen Pajak, misalnya melalui pengiriman surat elektronik kepada WP, sentralisasi sistem pelaporan melalui djponline, hingga sosialisasi. 

Hal ini merupakan cara-cara yang diambil secara international best practices karena dirasa efektif. Di tengah adanya Covid-19, dimana wabah ini juga menjadi sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya, menurutnya, partisipasi dan tingkat kepatuhan pajak formal diperkirakan kian sulit mencapai target 80%. 

“Namun, saya mengapresiasi Ditjen Pajak yg tetap mengupayakan hal tersebut misalnya memberikan tutorial pengisian SPT secara online bagi para wajib pajak,” tegasnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/4). 

Ia juga memprediksi walau menantang, tingkat kepatuhan formal tahun ini setidaknya dapat mencapai angka tahun lalu di 72,9%.

“Saya juga menghimbau bahwa justru pada saat seperti inilah kita sebagai warga negara Indonesia perlu berkontribusi dalam memerangi pandemi covid-19 melalui pajak,” tutupnya.

Sumber : KONTAN.CO.ID

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only