Kementerian Perhubungan Minta Pajak Perusahaan Transportasi Dikurangi

Kementerian Perhubungan Vietnam meminta Kementerian Keuangan mempertimbangkan pengurangan beberapa pajak untuk bisnis transportasi, sehubungan dengan mewabahnya virus Corona (Covid-19) yang memukul perekonomian Vietnam

Untuk industri penerbangan sipil, Kementerian Perhubungan telah meminta otoritas pajak membebaskan pajak impor dan perlindungan lingkungan atas bahan bakar penerbangan dari 23 Januari 2020 hingga 31 Desember 2020.

“Dalam hal ada kesulitan menyeimbangkan anggaran, kami mengharapkan pemerintah memotong setengah dari pajak ini dan memungkinkan perusahaan menunda pembayaran pajak,” kata pernyataan tertulis Kementerian Perhubungan Vietnam, Selasa (7/4/2020).

Kementerian Perhubungan juga meminta pembayaran pajak penghasilan perusahaan transportasi dikurangi atau ditangguhkan, juga pajak penghasilan pribadi dan kontraktor dari 23 Januari 2020 hingga 31 Desember 2020, dan pemotongan pajak pertambahan nilai untuk transportasi domestik 3 tahun.

Dengan berbagai pengurangan pajak dan penundaan pembayaran pajak itu, ungkap Kementerian Perhubungan sebagai dilansir vietnamnews.vn, bisnis transportasi di Vietnam diharapkan dapat terjaga dan tidak sampai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Bulan lalu, Kementerian Perhubungan mengatakan sektor penerbangan akan sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Wabah akibat pandemi tersebut telah menyebabkan kerugian sekitar VNĐ30 triliun atau setara dengan US$1,29 juta atau sekitar Rp20 miliar.

Maskapai nasional Vietnam Airlines, penguasa 40% pangsa pasar domestik, mengatakan mengurangi pasokannya hingga 6%, hingga menyebabkan penurunan pendapatan VNĐ50 triliun, atau 65% dari target. Lebih dari 50% karyawan Vietnam Airlines telah berhenti bekerja, dengan upah dikurangi.

Di sektor maritim, Kementerian Perhubungan mengatakan jumlah kapal pengangkut barang yang masuk dan meninggalkan pelabuhan telah menurun 15% dalam 3 bulan terakhir. Sedangkan kapal penumpang dari negara lain ke Vietnam menurun 30%, dan diperkirakan akan terus berlanjut turun.

Sementara itu, volume jalur air pedalaman dan pengiriman turun 10%. Pendapatan dari logistik jalan telah menurun tajam 40%-80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan sebelum wabah pandemi virus Corona. (Bsi)

Sumber : DDTCNews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only