Corona, Bank Dunia Ramal Ekonomi 3 Negara Tumbuh Positif

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Bank Dunia (World Bank), Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank), The Economist Intelligence Unit (The EIU) memproyeksi hanya ada tiga negara di kelompok G20 yang berhasil tetap tumbuh positif pada tahun ini walau tertekan penyebaran virus corona.

Tiga negara itu adalah Indonesia, India, dan China. Untuk Indonesia, Bank Dunia memperkirakan ekonominya akan mampu tumbuh sebesar 2,1 persen pada 2020. Meski demikian, mereka tak memungkiri pertumbuhan Indonesia punya potensi minus hingga 3,5 persen akibat virus corona.

Sementara, ADB meramalkan ekonomi dalam negeri sebesar 2,5 persen. Kemudian, EIU menilai perekonomian Indonesia hanya tumbuh 1 persen tahun ini.

“Proyeksi untuk Asia termasuk Indonesia dari Bank Dunia, ADB, dan EIU untuk negara G20 hanya ada tiga negara yang bertahan positif, yakni Indonesia, China, dan India,” ungkap Sri Mulyani dalam video conference, dikutip Selasa (7/4).

Sri Mulyani memaparkan Bank Dunia memproyeksi ekonomi China tahun ini tumbuh 1 persen-2,3 persen. Sementara, ADB melihat ekonom negeri Tirai Bambu itu masih dapat meningkat sebesar 2,3 persen dan EIU memperkirakan hanya 1 persen.

Lalu, ADB meramalkan ekonomi India masih bertahan di level 4 persen dan EIU memproyesi sebesar 2,1 persen. Di sisi lain, pemerintah memproyeksi ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 2,3 persen.

Angkanya jauh lebih lambat dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 5,3 persen.

“Ini merupakan dampak dari virus corona yang mungkin akan paling parah terjadi pada kuartal kedua tahun ini dan mungkin akan berlanjut pada kuartal ketiga dan membaik pada kuartal keempat,” papar Sri Mulyani.

Menurutnya, proyeksi ekonomi itu sejalan dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang juga diperkirakan hanya meningkat 3,2 persen dan konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) minus 0,2 persen.

Kemudian, nilai ekspor diramalkan turun 11,7 persen dan impor 13,5 persen. Sementara, konsumsi pemerintah diupayakan tumbuh 6,8 persen.

Sumber : CnnIndonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only